Jakarta – Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri terkait telah membahas upaya penyerapan produksi gabah petani untuk menstabilkan harga komoditas tersebut yang kian menurun.
“Berita baiknya adalah bahwa biasanya kalau bulan Februari harga masih bertengger pada Rp4000-5000 per kg, tetapi pada Februari sekarang ini harga jatuh dan kami, beberapa menteri dipanggil oleh Presiden untuk langsung menindaklanjuti di lapangan,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2).
Sejumlah pejabat lain yang menemui Presiden, yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menurut Amran, sejumlah kementerian tersebut akan bersama membentuk tim khusus guna melakukan penyerapan gabah di petani secara langsung. Tim yang berasal dari seluruh Indonesia rencananya melakukan koordinasi untuk melakukan penyerapan tersebut pada Rabu (22/2).
Harga gabah di beberapa daerah, ujar Amran, jatuh karena banyaknya produksi. “Pertama adalah musim hujan, yang kedua Alhamdulillah ini produksi kita membaik,” ujar Amran.
Sejumlah daerah yang mengalami penurunan harga gabah kering panen di Provinsi Jawa Tengah antara lain Rembang, Grobogan, Pati, Demak, Jepara. Harga gabah kering panen saat ini berkisar pada Rp3.100-Rp3.400 per kilogram. Bahkan, di beberapa daerah ada yang menyentuh harga Rp2.700 hingga Rp2.900 per kilogramnya.
Pemerintah berupaya menyerap komoditas untuk kembali meningkatkan harga gabah kering panen menjadi sekitar Rp3.700 per kilogram untuk menyelamatkan harga di petani. Berlimpahnya produksi gabah di petani tersebut, katanya, merupakan hasil dari solusi permanen untuk memenuhi kebutuhan beras di Indonesia.
Pemerintah mengubah strategi luasan menanam padi pada Juli-Agustus-September menjadi dua kali lipat dari sebelumnya hanya 500 ribu hektare menjadi 1 juta hektare. Dengan luasan tanam yang dilipatgandakan, maka persediaan gabah kering panen berlebih sehingga berdampak kepada kestabilan harga padi.
Selain itu, Amran mengatakan institusinya akan menginstruksikan agar pengering gabah basah dapat beroperasi selama 16 jam dengan kerja sama sektor swasta.
Anjlok di Beberapa Daerah
Memasuki musim hujan, harga gabah pada sebagian daerah mulai anjlok. Utamanya adalah daerah dengan curah hujan tinggi seperti Demak, Blora, Bojonegoro, dan Ngawi. Harga gabah pun mengalami penurunan secara bervariasi.
Tercatat, harga gabah pada beberapa daerah ini mencapai Rp3.100 hingga Rp3.500 per kg. Padahal pada daerah dengan curah hujan ang tidak begitu masif harga gabah dapat mencapai Rp4000 hingga Rp5000 per kg.
“Tadi ini lebih banyak membahas mengenai harga gabah di lapangan yang agak turun. Mungkin memang ini situasinya hujan kan. Jadi ada yang panen atau apa di musim hujan, ya memang harga gabahnya turun. Karena kadar air lebih tinggi,” tutur Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2).
Menurut Darmin, hal ini pun menjadi salah satu perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, Presiden meminta agar harga gabah tak begitu mengalami penurunan meskipun beberapa daerah telah memasuki musim penghujan.
“Pak Presiden ini berikan jalan. Oke, kita tahu kadar airnya ini naik dan tinggi. Tapi tetap harus diusahakan supaya harganya enggak jatuh. Jadi Menkeu (Menteri Keuangan) dan Mentan (Menteri Pertanian) menghitung seperti apa,” imbuhnya.
Untuk menaikkan harga gabah hingga Rp3.700 per kg, pemerintah pun akan menyiapkan infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah gudang untuk menyimpan serapan gabah. “Selain itu, yang penting juga dryer ini harus ada, gudang harus ada. Ada memang tapi ya enggak cukup pada momen seperti ini, waktunya pendek, hujannya banyak. Orang harus panen karena waktunya panen,” jelasnya.
Pemerintah akan menggerakkan tim khusus. Tim ini nantinya akan melakukan program serap gabah pada para petani agar harga gabah tidak semakin anjlok. “Jadi intinya itu. Bahwa Presiden minta bahwa persoalan gabah dari petani ini bisa dicarikan caranya supaya jangan jatuh. Walaupun kita tahu ini musim hujan,” pungkasnya. (ant/bs)