Usul Buka Hutan untuk Perkebunan Tebu

Bogor – Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Pertanian (Kementan) memasang target swasembada gula bisa tercapai pada tahun 2020. Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian Kementan, Syukur Iwantoro, mengatakan butuh sedikitnya 700.000 hektar lahan, sebagian besar dari hutan produksi, untuk menambah produksi gula nasional hingga 4,28 juta ton dalam setahun.

Perlu diketahui, saat ini produksi gula domestik baru 2 juta ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 6 juta ton per tahun. Artinya sebanyak 4 juta masih harus diimpor.
“Lahan itu berasal dari perubahan fungsi dari lahan di HP (hutan produksi). Kemudian dari HPK (hutan produksi konversi), kemudian dari APL (areal penggunaan lain),” kata Syukur di Hotel Papyrus, Bogor, Selasa (23/8).

Dari catatan Kementan, ada HP seluas 227.812 hektar di Jawa, dan 724.716 hektar di luar jawa yang paling potensial dikonversi jadi perkebunan tebu. Sementara luas HPK dan APL yang potensial masing-masing 103.206 hektar dan APL 1,24 juta hektar. “Untuk HPK, ada sekitar 70% itu di wilayah Papua. HPK yang bisa dijadikan perkebunan tebu ada 103.206 hektar,” jelas Syukur.

Dia menyebut, untuk merealisasikan rencana tersebut, langkah pertama pihaknya tengah menggodok langkah untuk usulan revisi konversi hutan di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
“Perlu revisi beberapa aturan penggunaan hutan untuk mendukung program ketahanan pangan. Ada 3 aturan yang bisa direvisi untuk tujuan itu,” ungkap Syukur.

Tiga regulasi tersebut yakni Permen LHK Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Kedua yakni PP Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis atas Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan.

Terakhir yang ketiga, yakni revisi PP Nomor 105 Tahun 2015 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. “Kalau mengejar terget swasembada yang terbilang sangat singkat atau di 2020, persoalan mendasar di lahan ini harus segera diselesaikan tahun ini, persoalannya ada di lahan,” ujar Syukur.

Mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan ini menyebut, jika terealisasi 80% saja dari 700.000 hektar tersebut, bisa dibangun 28 unit pabrik baru dengan kapasitas 336.000 TCD (ton cane per day).

“Artinya dalam setahun ada penambahan produksi gula setahun sebesar 4,28 juta ton. Ditambah dengan produksi gula saat ini 2 juta ton, kita sudah tak perlu impor lagi,” tutur Syukur. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X