Stok Minyak Goreng Menipis

Jakarta – Tepat sekira 1 bulan jelang Ramadan atau 2 bulan se­be­lum Idul Fitri, pemerintah telah berupaya untuk men­stabilkan harga pangan pada berbagai komoditas.

Hari ini, Menteri Koordinator bidang Per­ekonomian Darmin Nasution pun melakukan rapat koordi­na­si untuk me­mastikan stabilnya harga jelang Ramadan. Dalam rapat koordinasi ini, terdapat beberapa persoalan yang ter­ungkap. Salah satunya adalah tentang minyak goreng.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan, saat ini minyak goreng adalah salah satu ke­butuhan utama yang stoknya menipis. “Stok paling tipis apa ya, minyak goreng. Kami tidak dilibatkan,” tuturnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/4).

Menurutnya, Indonesia me­mang mengalami kendala dalam produksi minyak goreng. Untuk itu, pemerintah pun akan fokus untuk mengatasi persoalan ini jelang bulan Ramadan men­datang.

“Kita setiap kali pe­nu­gasan jalan, kita kan eng­gak punya stok, enggak punya pabrik,” ungkap­­nya. Sebelumnya, Mente­ri Per­dagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, salah satu penyebab keterlamba­tan adalah pengemasan atau packaging. Untuk itu, hal ini nantinya akan turut menjadi perhatian pe­merintah agar tak terjadi ke­langkaan minyak goreng pada berbagai daerah.

“Enggak ada, cuma pen­­distribusiannya dan mem­perce­pat packagingnya. Packa­gingnya itu kan dimasukin untuk bantalan itu. Bukan dipercepat. Kalau bisa dibantu ngepack, ngeplastikin itu minyak goreng,” ungkapnya. Diharapkan, nantinya tak lagi ada kendala dalam pengema­­san minyak goreng pada ber­ba­gai daerah. Dengan begitu, harga minyak goreng nantinya dapat terus stabil hingga Lebaran mendatang. “Sudah berkali-kali itu (dipersiapkan),” tutupnya. (oz)

Close Ads X
Close Ads X