Sejuta Hektar Jagung di Tengah Kebun Sawit

Petani program binaan Desa Makmur Peduli Api (DMPA) PT Bumi Andalas Permai (BAP), Mitra APP-Sinar Mas, memanen jagung yang lahannya berada di Hutan Tanam Industri (HTI) Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Selasa (7/2). Program DMPA ini selain meningkatkan perekonomian masyarakat juga guna mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/17

Medan – Kementerian Pertanian terus Berupaya menggenjot 1 juta hektare (ha) penana­man jagung di tengah kebun sa­wit. Setelah menanam jagung di tengah kebun sawit milik PTPN II, Sumatera Utara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali melakukan tanam perdana jagung di PTPN V Kebun Sei Galuh.

“Program penanaman itu harus menjadi program ber­lanjut di PTPN V. Jangan sampai rumput lebih banyak tumbuh di tengah-tengah kebun sawit,” tuturnya, pe­kan lalu.

Program integrasi sawit – jagung seluas 1 juta ha merupakan salah satu stra­tegi pemerintah dalam me­wu­jud­kan ketahanan pa­ngan. Salah satu komitmen pemerintah adalah agar tak ada lagi impor jagung se­panjang tahun ini.

“Jika berhasil, setiap hek­tare lahan memproduksi 1 ton, maka akan menghasil­kan 5 juta ton. Tahun lalu, kita da­pat menekan impor 3 juta ton, artinya kita meng­hemat devisa Rp10 triliun. Kita mimpikan tahun ini tidak ada lagi impor jagung,” imbuhnya.

Dirut PTPN V, Berlino Mahendra Santosa, me­nyam­paikan saat ini lahan yang siap penanaman seluas 200 ha dan pada Mei mendatang akan dilakukan penanaman seluas 500 ha. Setiap tahun di kebun PTPN V ada program replanting seluas 5.000 ha per 6 bulan.

Jika tingkat produktivitas 1 ton per ha, maka akan menghasilkan kontribusi yang cukup dan signifikan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa benih jagung jenis hibrida varietas NT-104 untuk luas lahan kebun 700 ha, serta benih cabai sebanyak 5.000 benih. (bc)

Close Ads X
Close Ads X