RI Masih Impor Buah untuk Ekspatriat

Jakarta – Indonesia saat ini masih im­por buah-buahan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada impor buah sebanyak 161.402 ton selama periode Januari-Februari.

Menurut pengusaha, impor buah dilakukan untuk memenuhi permintaan para ekspatriat alias orang asing yang bermukim di Jakarta.

“Khusus Jakarta konsumen­nya beda-beda, jumlah orang asing kita banyak, ekspatriat kita, pe­bisnis kita, banyak di sini. Jakarta demand-nya tinggi ka­rena kebutuhan orang asing tinggi,” kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, ditemui di sela-sela Rapimnas Kadin DKI, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (21/3).

Para ekspatriat itu me­ngon­sumsi buah impor seperti Apel, anggur, dan kiwi. Impor buah itu biasanya dari Amerika Serikat, Eropa, dan China.

Menurut Sarman, suplai buah dari daerah akan dipasok lebih banyak jika mengalami surplus. Jika tidak surplus, maka akan dikonsumsi sendiri di daerah tersebut.

Dia juga menyarankan, agar produksi maupun kualitas buah lokal ditingkatkan sehingga konsumen semakin tertarik membelinya.

“Solusinya bisa tidak pe­merintah membuat sesuatu agar kualitas kita menyamai kualitas impor, sekarang contohnya impor jeruk. Misal dari warnanya ku­rang menarik. Kalau luar negeri itu kan kuningnya mengkilat ba­gus kalau kita hijau. Pemerin­tah harus inovasi lakukan pembina­an ke petani. Tapi dari segi rasa tidak jauh beda,” ujarnya. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X