Produsen Lokal Siap Pasok 100.000 Cangkul Per Bulan

Sejumlah perajin memproduksi kerajinan alat pertanian cangkul di salah satu rumah produksi di Bokoharjo, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/3). Perajin setempat memproduksi sejumlah jenis alat pertanian. pertukangan, dan tambang, seperti cangkul, sabit, pisau, pedang, dan gergaji seharga Rp70.000-Rp100.000 per unit dan dipasarkan ke sejumlah daerah di DIY dan Klaten (Jawa Tengah). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww/17.

Jakarta – Empat BUMN siap memasok minimal 100.000 unit komponen cangkul per bulan ke industri kecil menengah di seluruh In­donesia. Rencana PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Sarinah (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) memenuhi seluruh kebutuhan cangkul di Indonesia mulai te­realisasi.

Krakatau Steel telah mem­produksi 153 ton baja karbon lembaran SS400 yang terdiri 110 ton berupa bahan baku cangkul dan 43 ton berupa bahan kerah cangkul. Bahan baku tersebut kemudian diproses oleh Boma Bisma Indra di Pasuruan menjadi cangkul setengah jadi.

Boma Bisma Indra saat ini telah memproduksi 40.000 unit komponen cangkul setengah jadi yang siap didistribusikan oleh Sarinah dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) ke industri kecil menengah di seluruh Indonesia.

Proses produksi di industri kecil menengah termasuk penajaman mata cangkul, pengecatan, dan pemasangan gagang kayu. Produk hasil produksi industri kecil dan menengah akan diserap oleh Sarinah dan PPI untuk dipasarkan ke konsumen.

Direktur Utama Boma Bisma Indra, Rahman Sadikin, me­ngatakan pabrik Boma Bisma Indra di Pasuruan, Jawa Timur bisa memproduksi 100.000 unit cangkul setengah jadi per tahun.

Dia memastikan komponen cangkul produksi Pasuruan ber­kualitas lebih tinggi dibandingkan cangkul impor karena 100% berbahan baku baja dengan ke­tebalan 2,1 milimeter.

“Saat ini kami bisa produksi 100.000 unit per bulan. Berikutnya tergantung penyerapan pasar. Artinya jika pasar bisa serap 200.000 unit per bulan kami tinggal tambah lini produksi,” kata Rahman, Selasa (21/3).

Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia, Agus Andiyani, menjelaskan PPI dan Sarinah siap menjadi sentra ma­terial dan distribusi cangkul ke seluruh Indonesia.

Dia menegaskan kedua pe­rusahaan akan memastikan pro­ses distribusi tidak merugikan konsumen dan industri kecil dan menengah produsen cangkul.

“Kami siap distribusikan. Dua hal yang jadi perhatian kami adalah cangkul tidak boleh mahal dan industri kecil dan menengah harus bisa hidup,” kata Agus.

Selain itu, Kementerian Pe­rindustrian memaparkan ke­bu­tuhan cangkul di Indonesia untuk keperluan pertanian sebanyak 3 juta unit per tahun. Dari banyaknya kebutuhan terhadap salah satu jenis alat perkakas tersebut semua di produksi oleh perusahaan lokal.

“Kebutuhan cangkul 3 juta per tahun untuk kebutuhan pertanian. Tidak masalah karena kapasitas dari PT Boma Bisma Indra (BBI) bisa 100 ribu unit per bulan. Kalau harus mengejar 3 juta unit per tahun akan menambah line production,” ungkapnya.

Selain itu ia juga menjelaskan kebanyakan kebutuhan cangkul di Indonesia terbanyak di daerah yang masih memilki lahan per­tanian yang luas seperti Sumatera. Sehingga nantinya setelah cangkul ini selaesai produksi maka pi­haknya akan membuka kantor di daerah dengan kebutuhan cangkul ter­banyak. “Kebutuhan cangkul terbanyak ada di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Di Kalimantan juga ad tapi sedikit dan jarang. Nanti kita susun mana kantor perwakilan yang bisa menyediakan stok (cang­kul) di daerah yang kebutuhannya terbanyak,” je­lasnya. Menurutnya, maju dan berkembangnya industri alat perkakas pertanian dalam negeri tidak terlepas dari peran dan kerjasama semua pihak. Antara pemerintah pusat, pemerin­tah daerah, pelaku industri baik swas­ta maupun BUMN, asosiasi serta masyarakat. “Untuk itu kami mengajak kepada semua pihak untuk turut mendukung dan mensukseskan keberadaan industri alat perkakas pertanian dalam negeri dengan mencintai, membeli dan memakai produk alat perkakas pertanian dalam negeri,” tukasnya.

(bc/oz)

Close Ads X
Close Ads X