Pemerintah Gandeng Sucofindo Verifikasi Ekspor CPO

Jakarta – Badan Pengelola Dana Per­kebunan (BPDP) kelapa sawit ha­ri ini melakukan kerja sama dengan PT Sucofindo (Persero). Kerja sa­ma antara BPDP ke­lapa sawit de­ngan Sucofindo meliputi survey assurance de­ngan memverifikasi untuk me­mastikan jenis, volume, dan jumlah pungutan dana sawit.

Penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Marwanto Har­jo­wiryono, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi, dan Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin di Kan­tor BPDP Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).

“Kerja sama ini meliputi sur­vey assurance ekspor sawit. Mekanismenya adalah setiap eksportir memberikan informasi kegiatan ekspornya kemudian kita meminta sucofindo me­mastikan,” jelas Bayu.

Kerja sama antara BPDP Kelapa Sawit dengan Sucofindo dilakukan sepanjang 2017 de­ngan perkiraan volume ekspor kelapa sawit sekitar 26-27 juta ton. Adapun nilai kontrak kerja sama dengan Sucofindo sebesar Rp 120 miliar.

“Total nilai kontrak tahun ini sebagai ancar-ancar akan disesuaikan ekspor nanti­nya BPDP bayarkan kepada Sucofin­­do bia­ya assurance. Sebagai bu­jet ren­cana itu 26-27 juta ton produk yang akan ditangani Sucofindo. Ni­lai kontrak ter­gantung ancer-an­cer sekitar Rp 120 miliar,” tu­tur Bayu.

Bayu menambahkan, se­dikitnya ada 5 pelabuhan di Indonesia yang dominan men­jadi tempat ekspor, antara lain Pelabuhan Dumai, Belawan, Tanjung Priok, Teluk Bayur, dan Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung. Penguatan pelabuhan di Surabaya dan Gresik juga dianggap penting karena banyak produk olahan sawit dari kedua daerah tersebut.

“Pelabuhan di Surabaya dan Gresik juga menjadi penting karena banyak sekali ekspor produk-produk kemasan me­nggunakan kontainer,” tutup Bayu. (ant)

Close Ads X
Close Ads X