Pasokan Jagung Over Suplai Mulai Maret

Dua petani memanen jagung di Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (4/1). Kementerian Pertanian bersama Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menargetkan tahun 2017 Indonesia dapat mewujudkan swasembada jagung sebesar 3,5 juta ton. ANTARA FOTO/Hanung Hambara/tom/pd/16.

Jakarta – Kementerian Pertanian memprediksi produksi jagung bakal berlebihan atau over supply dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Pasalnya, pada Maret – April 2017 bakal terjadi panen raya.

Menteri Pertanian Andi Am­ran Sulaiman, Senin (23/1) menyebut, produksi jagung diprediksi mencapai 12 juta ton bahkan 15 juta ton selama mu­sim pa­nen. Jumlah ini meningkat dibandingkan produksi jagung tahun lalu yang hanya 10 juta ton.

Menurut Amran, kenaikan produksi ini terjadi karena ada beberapa daerah memperluas penanaman jagung. “Pening­katan penanamannya sekitar 40% bahkan mencapai 50%,” ujar Amran.

Lumbung jagung yang di­targetkan mengalami kenaikan signifikan ada di Gorontalo, Sulawesi Utara, Dompu, Bima, Sumbawa, Jawa Timur, Lam­pung, dan Sulawesi Selatan.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo mengatakan saat ini ada ke­khawatiran terjadinya over sup­ply jagung. Sedangkan di sisi lain, kapasitas gudang anggota GPMT terbatas.

Meskipun, GPMT mengaku telah telah membangun ware­house dan dryer secara mandiri di beberapa lokasi untuk me­ngantisipasi over supply ter­sebut. Oleh karena itu, GPMT berharap pemerintah mencari cara agar over supply tersebut tak meruntuhkan harga jagung.

“Sebelum ada penambahan luas areal tanam ini saja sudah ada beberapa kali harga jatuh dan over supply sesaat. Apalagi ada penambahan lahan 1 juta hektar khusus untuk jagung, maka diprediksi jumlahnya akan melebihi panen tahun lalu,” jelasnya.

Sebagai informasi, serapan jagung lokal untuk industri pakan ternak tahun lalu sekitar 600.000 sampai 650.000 ton per bulan. Tahun ini diprediksi akan meningkat 100.000 ton per bulan, menjadi 700.000 hingga 750.000 ton per bulan.

Sedangkan serapan jagung untuk konsumsi masyarakat dan penggunaan industri lain diperkirakan mencapai 1 juta ton per bulan. Produksi jagung sendiri diprediksi mencapai 4 juta ton per bulan. Maka, akan terjadi over supply sebanyak 2 juta ton jagung per bulan.

Harga jagung dari petani saat ini sekitar Rp3.100 per kilogram (kg) dan di pabrik sekitar Rp4.200 per kg. Pe­merintah be­rusaha untuk terus menjaga harga ini agar tidak anjlok. Pasalnya, di Perpres telah ada peraturan tentang harga jagung di kisaran Rp 3.150 per kg dengan kadar air 15. kriteria itulah yang bisa diserap oleh Pemerintah.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X