Palembang – Selain dimakan langsung, ternyata durian bisa diolah menjadi beberapa kuliner yang menggoyang lidah. Di tangan seorang ibu rumah tangga, Septria Amirwan, mengolah buah durian menjadi sambal lezat yang menjadi lahan bisnis keluarga.
Buah durian di kota Palembang kini dikreasikan dengan sejumlah varian, seperti dengan membuat olahan durian yang sudah difermentasi selama tiga hari dengan campuran garam.
Di sebuah rumah di jalan Kemang Manis Bukit Besar, Palembang Septria Amirwan yang akrab dipanggil Ririn mengolah tempoyak menjadi sambal penyedap santapan, yang dinamai sambal tempoyak khas palembang.
Ririn menjelaskan untuk membuat sambal tempoyak diperlukan sejumlah bumbu dapur seperti jahe, lengkuas, kunyit, cabai merah, gula dan garam. Bahan dapur ini kemudian diulek hingga merata dan halus, kemudian dipanaskan dan dicampur dengan tempoyak. Selanjutnya, Ririn membagi sambal tempoyak menjadi tiga varian yakni original, sambal tempoyak petai dan sambal tempoyak ikan teri.
Kemudian agar tahan lama, ia mengemasnya kedalam sebuah botol berukuran 150 gram. Dengan pemasaran ke sejumlah daerah tanah air tak heran ia meraup keuntungan jutaan rupiah. siapa sangka usaha yang dirintis setahun belakangan ini menjadi pendulang rupiah bagi keluarga, sehingga Ririn tak menyesal meninggalkan status karyawannya.
“Untuk yang original cuma Rp16 ribu lalu varian petai dan teri Rp18 ribu rupiah per botol . selain Palembang saya sudah jual ke Bogor, Depok, Bandung, Babel dan Jakarta. saya jual pakai online saja,” ujar Ririn.
Sementara itu, Nova Handayani, salah satu pelanggan ketagihan dengan rasa sambal tempoyak ini, sehingga hampir setiap hari mengambil pesanan botol sambal tempoyak. menurutnya sensasi makan sambal tempoyak begitu terasa, dengan harga terjangkau.
“Ini rasanya mantab ya ada manis pedas asam dan asin untuk menambah selera makan dimana saya sering beli apalagi yang varian teri,” ujar Nova. (oz)