Mulai 2017 Tak Ada Impor Jagung

Petani memanen jagung di salah satu lahan pertanian di Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/8). Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung nasional pada 2016 sebanyak 21,35 juta ton untuk memenuhi kebutuhan jagung di Indonesia sekitar 23,4 juta ton per tahun dan mengurangi angka impor jagung. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/16.
Petani memanen jagung di salah satu lahan pertanian di Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/8). Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung nasional pada 2016 sebanyak 21,35 juta ton untuk memenuhi kebutuhan jagung di Indonesia sekitar 23,4 juta ton per tahun dan mengurangi angka impor jagung. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/16.

Gorontalo – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengklaim jumlah impor jagung telah turun hingga 60% di Periode Januari-Juli 2016, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, lanjutnya, tahun depan sudah tak ada lagi impor jagung. “Posisi jagung, impor kita turun 60% dan Desember kita target tidak ada impor lagi.

Karena ada tambahan produksi ke depan 1,3 juta hektar, kurang lebih 7 juta ton. Tak ada impor lagi tahun depan,” kata Amran usai panen jagung di Desa Ayu Molingo, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Kamis (25/8).

Bahkan, lanjutnya, dirinya mengklaim tahun depan Indonesia sudah bisa jadi negara eksportir jagung. Asumsinya, tahun ini saja, ada potensi produksi sebesar 21,53 juta ton. Naik dari tahun lalu yang sebesar 19,61 juta ton.

Besarnya produksi jagung 2016 menurutnya mencukupi untuk untuk kebutuhan pakan 750.000 ton sebulan, dan kebutuhan industri makanan sebesar 1,5 juta ton per bulan. “Tahun depan kita ekspor, meski sekarang masih ada impor. Kita upayakan tekan impor sampai akhir Desember. Syukur-syukur sampai sekarang sudah turun 60% turun, ini luar biasa. Karena biasanya tiap tahun terjadi kenaikan 5%, tapi yang terjadi penurunan langsung 60%,” ujar Amran.

Amran juga menjamin harga jagung yang dibeli seharga paling murah Rp 3.150/kg. Harga tersebut, menurutnya, merupakan hasil kesepakatan di rapat terbatas dengan Presiden beberapa waktu lalu. “Ini janji saya di depan petani, bahwa harga jagung dijamin pemerintah seharga Rp 3.150/kg dengan kadar air 15%. Ada menterinya, saya yang ngomong,” kata Amran.

“Nggak usah takut kalau jagungnya tidak dibeli, Anda datang ke kantor saya di Jakarta, tiket pesawatnya saya yang tanggung,” tandas Amran lagi. Dia melanjutkan, supaya pabrik pakan menyerap jagung petani dengan harga tersebut, pihaknya saat ini tengah menyusun pola kemitraan antara petani jagung, pemerintah daerah, dan pabrikan pakan ternak.

“Sekarang lagi bangun pola kemitraan sinergi antara petani, pengusaha, dan pemerintah. Bupati dan gubernur kita bagi wilayahnya untuk 40 pabrik pakan ternak yang ada. Masing-masing dari 40 pabrik wajib beli jagung dari wilayah yang sudah dibagi.

Jadi tak boleh lagi ada impor,” ujar Amran. Diungkapkannya, pola kemitraan dengan pembagian wilayah akan diwajibkan bagi perusahaan pakan ternak. “Itu wajib ikut buat pabrik pakan. Catat itu, hukumnya wajib,” ucap Amran. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X