Mentan Ajak Petani Tanam Jagung

Petani menggemburkan tanah di lokasi percontohan tanaman jagung di area persiapan Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan XV tahun 2017 (Penas-KTNA), Lhong Raya, Banda Aceh, Selasa (21/3). Penas KTNA yang berlangsung tanggal 6 -11 Mei 2017 dijadwalkan dibuka oleh Presiden Djoko Widodo itu melibatkan sekitar 50.000 petani seluruh Indonesia bertujuan meningkatkan motivasi petani dan nelayan serta ajang promosi komoditi unggulan Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/pd/17

Pandeglang – Provinsi Banten memiliki potensi lahan untuk pertanian, sekitar 200 ribu hektar (ha), yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, lahan-lahan itu bisa dimanfaatkan untuk komoditas pertanian, salah satunya adalah jagung.

“Kami melihat potensi besar di Provinsi Banten, Pandeglang. Kami ingin ke depan lahan tidur dan lahan Perhutani dan masyarakat ada 200.000 yang tidur kalau dibangunkan, tanami jagung, itu bisa menopang Jakarta,” kata Amran di lokasi, Pandeglang, Banten, Rabu (29/3).

Ia mengatakan, jika produksi dari Banten melimpah maka Indonesia tak perlu lagi impor Jagung.

“Yang biasanya Jakarta ambil jagung dari Amerika Serikat (AS) dan Argentina ini bisa diselesaikan dengan membangun lumbung jagung dari Banten dan Pandeglang,” imbuhnya.

Amran mengatakan Ke­mentan akan mendukung di­ba­ngunkannya lahan tidur tersebut dengan memberikan beberapa bantuan seperti traktor, benih, pompa, alat mesin pertanian. Pengembangan lahan tidur di Banten ini menurutnya sangat potensial karena dekat dengan konsumen yang ada di Jakarta.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Sobirin, menjelaskan potensi 200.000 ha lahan itu tersebar Pandeglang hingga Cilegon. Lahan-lahan itu antara lain berasal dari tanah masyarakat yang masih tidur, perkebunan, bekas sawah, maupun lahan perusahaan yang sudah dibeli tetapi belum dipakai, lalu dipinjam.

Menurut Sobirin, Mentan akan membantu pengembangan lahan-lahan itu untuk pertanian di Banten.

“Pak Amran janji kalau ada lokasinya mau 100.000 ha atau 200.000 ha boleh saja dikembangkan Banten, di Banten itu salah satunya Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Cilegon,” terang Sobirin.

Saat ini Pemprov Banten akan memetakan di mana saja daerah yang akan ditanami jagung. Serta adanya potensi menggunakan lahan perusahaan karet atau sawit yang masih belum berproduksi untuk diintegrasikan atau tumpang sarikan ditanami jagung.

“Makanya mau dipetakan, apakah ada perusahaan yang sudah beli lahan mau di pinjam dulu atau lahan perkebunan yang banyak di samping kiri kanannya belum di tanami. Perushaan di Banten kan tidak hanya di karet saja ada yang sawit, mau dipetakan potensinya di petakan,” tutur Sobirin

Ia menyebut dari 200 ribu ha potensi itu, pemerintah pusat akan memberikan beberapa bantuan seperti benih, pupuk, traktor, dan alat mesin pertanian lainnya. Ia mengatakan, tahun 2017 ditargetkan 20.000 ha lahan yang ditanami jagung.

“Tahun ini Banten 20.000 ha. Realisasi baru 15.000 ha. Ini baru mau dirapatin dengan Pemda dan Pandeglang untuk permintaan 100.000 dan 200.000 ha itu, mau dipetakan,ya,” pungkas Sobirin.

(dtf)

Close Ads X
Close Ads X