Jakarta – Perum Bulog sampai saat ini masih menyisakan kuota impor daging kerbau asal India sebesar 21.000 ton. Bulog mendapat kuota 70.000 ton daging kerbau India.
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, mengatakan kuota impor daging kerbau India merupakan penugasan dari 2016 yang akan berakhir pada Maret 2017.
“Saat ini yang tersisa kewajiban pengiriman dari India, ada 21.000 ton dari 70.000 ton,” kata Djarot di Komplek Pergudangan Bulog DKI Jakarta, kemarin.
Djarot menuturkan, Perum Bulog belum bisa menghabiskan sisa kuota impor daging kerbau India lantaran belum ada penugasan dari pemerintah.
“Untuk habiskan sisa impor menunggu penugasan,” kata Djarot.
Menurut Djarot, Bulog sampai saat ini masih diperbolehkan mengimpor daging sapi dari negara lain, termasuk India dikarenakan sudah sesuai dengan aturan yang ada.
Dia menambahkan, kasus korupsi yang terkait uji materiil Undang-Undang (UU) Peternakan dan Kesehatan Hewan di Mahkamah Konstitusi (MK), bukan urusan Bulog. Sebagai operator, Bulog menunggu keputusan pemerintah untuk kelanjutan impor sisa kuota daging kerbau India.
“Kita kan operator. Putusan MK kita tidak dalam posisi menilai. Kita kirim surat ke pihak regulator seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Menko Perekonomian, dan Menteri BUMN, kondisi ini mohon diambil putusan. Tapi sekarang belum jalan karena nunggu penugasan,” tukasnya.
(dtf)