Kualitas Cabai Rawit Bulog Tak Bagus

Warga membeli kebutuhan pokok saat operasi pasar guna mengendalikan harga yang diselenggarakan oleh Bulog di komplek perumahan Permata Biru, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/1). Operasi pasar yang menyasar sejumlah perumahan padat penduduk dengan menawarkan berbagai kebutuhan pokok berharga murah yakni beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan cabai tersebut sepi pembeli karena kurangnya sosialisasi. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww/17.

Jakarta – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan Perum Bulog sudah memulai operasi pasar untuk mengendalikan harga cabai rawit yang me­lonjak. Namun kualitas cabai yang disalurkan dua perusa­ha­an pelat merah tersebut dikeluhkan sejumlah pedagang.

Salah seorang pedagang, Desi, mengatakan kualitas cabai yang didapat dari Bulog tidak bagus. Cabai dari Bulog seharga Rp 60 ribu per kilogram itu kemudian dijual seharga Rp 65 ribu per kg sesuai dengan arahan Bulog. “Kualitasnya kurang. Mungkin karena terlalu lama di kulkas,” ucap peda­gang 28 tahun tersebut, Kamis (12/1).

Hal senada disampaikan Ani, pedagang cabai di Pasar Rawa­­mangun, Jakarta Timur. Ia me­ngaku mendapatkan cabai rawit dari PPI senilai Rp 82 ribu per kg dan dijual Rp 120 ribu per kg. “Lebih murah, tapi cabainya jelek,” ucapnya di kiosnya.

Ani, 40 tahun, menye­but­kan bentuk cabai yang di­distribusikan PPI lebih kecil dan ramping di­banding ca­bai yang saat ini har­ganya melonjak. Ia men­jelaskan, dari 4 kilogram yang ia dapatkan dari PPI, sekitar seperempat di antaranya susut. “Kalau yang mahal sekarang, enggak ada busuknya,” ujarnya.

Dua hari belakangan ini, Ani menerima pasokan cabai un­tuk operasi pasar dari PPI. Sa­yangnya, minat pembeli ku­rang terhadap cabai tersebut karena kualitas yang tak bagus. Jika cabai tak habis terjual, Ani akan mengembalikan cabai tersebut kepada PPI.

Seperti diketahui, harga c­a­bai rawit di pasar melonjak menjadi Rp 120-150 ribu per kg. Pedagang mendapatkan cabai dari Pasar Induk Kramat Jati seharga Rp 110-135 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit dijual di Pasar Senen seharga Rp 122 ribu per kg.

Direktur Komersial dan Pe­masaran PPI Trisilo Ari Se­tiawan menuturkan cabai yang disalurkan ke Pasar Ra­wama­­ngun hari ini berasal dari Jawa Ti­mur. Bentuk yang berbeda de­ngan cabai lain dipengaruhi iklim dan sumber cabai. “Tergan­tung masing-ma­sing produsen, hasilnya tidak seragam,” katanya.
(tc)

Close Ads X
Close Ads X