Kemdag Stok Daging Beku dan Segar Buat Lebaran

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menunjukkan komoditas pisang yang akan di ekspor ke Jepang di Kabupaten Lampung Timur, Minggu (18/9). Kemendag memiliki kewenangan untuk penerbitan izin ekspor dan impor produksi dalam negeri serta menentukan harga acuan bahan pokok hingga harga eceran tertinggi operasi pasar guna menekan kenaikan harga kebutuhan pokok.FOTO ANTARA/Agus Setyawan/pd/16

Jakarta – Menteri Perdagangan (Men­dag) Enggartiasto Lukita me­mastikan stok daging sapi di Jakarta sangat mencukupi, bahkan menjelang lebaran pasokan daging masih me­limpah.

Hal itu dikatakan Enggar usai melakukan peninjauan di tiga lokasi pasar, yakni Pasar Koja, Pasar Rawamangun, dan Pasar Jatinegara, Kamis (12/1). Dalam blusukan-nya ia didam­pingi Direktur Jenderal Per­dagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dan beberapa pejabat dari Kementerian Pertanian.

“Kami bersama Bulog men­­jamin pasokan daging sam­pai lebaran akan siap. Kita akan siap berapapun bahkan sekarang sudah masuk 70 ribu ton lagi,” kata Enggar.

Bahkan lanjutnya, bila pa­sokan daging kurang maka pemerintah siap mendatangkan daging dari luar negeri di antaranya India, Australia, dan Spanyol.

“Kalau kurang kita akan memasoknya dari India. Di luar itu daging beku dari Aus­tralia, Spanyol sudah siap di gudang-gudang. Jadi dari sisi pasokan daging berlebih sam­pai lebaran,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah me­minta kepada Asosiasi Distribu­tor Daging untuk mempersiap­kan jauh-jauh hari untuk dis­tribusi daging. “Pasokannya ada, tinggal pendistribusiannya. Ini sementara masih di Jakarta yang memang menyerap pa­ling banyak. Kalau di Jakarta tercukupi maka di daerah tidak akan ada kekurangan,” tam­bahnya.

Dia menegaskan pemerin­tah tak semata-mata hanya me­ngandalkan daging impor. Eng­­gartiasto mengatakan pe­merintah tengah mengu­pa­yakan pasokan daging te­rutama dari pengembangan sapi dalam negeri.

“Tapi, jangan berpikir semata-mata impor karena pro­gram sapi indukan itu kita galakkan kemarin kita ber­sama Pak Menko pergi ke Malang melihat benih. Jadi, benih sapi kita persiapkan untuk program sapi wajib bun­ting sambil menunggu pro­ses penambahan populasi sapi terutama diperuntukan peter­nak,” tutur dia. (kc)

Close Ads X
Close Ads X