Ekspor Sumut 2017, CPO & Karet Unggulan | Pelaku Usaha Optimistis Kinerja Membaik

Medan – Eksportir Sumatra Utara op­timistis kinerja sepanjang tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Proyeksi peningkatan ini seiring dengan perbaikan harga komoditas ekspor unggulan seperti crude palm oil (CPO) dan karet.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut Khairul Mahalli menuturkan, tak hanya pemulihan har­ga komoditas yang akan men­dongkrak nilai ekspor, tapi juga diversifikasi yakni produk industri kreatif.

“Pada tahun ini kami optimis­tis nilainya akan naik, paling tidak 15%. Pertama, kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor mulai membaik. Kedua, harga komoditas seperti CPO dan karet juga mulai meningkat. Ketiga, yang perlu terus didorong adalah ekspor produk-produk industri kreatif,” papar Khairul, Rabu (4/1).

Lebih lanjut, dia menyebut­kan, pada tahun ini selain ne­gara-negara tujuan utama, pasar ekspor potensial yakni Asia Tenggara. Negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand sangat berpotensi menjadi pasar untuk produk-produk kerajinan, dan industri kreatif lainnya.

“Oleh karena itu, pemerin­tah daerah harus melaku­kan pendampingan maksimal dan mempermudah mela­lui deregulasi. Selama ini pe­ran mereka belum maksimal,” tambah Khairul.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai ekspor pada periode Januari-November 2016 mencapai US$7,02 miliar atau merosot 0,69% dari periode yang sama pada 2015 US$7,07 miliar.

Penurunan nilai ekspor terutama dialami golongan barang lemak dan minyak hewan nabati 0,84% menjadi US$2,99 miliar dari US$3,02 miliar, karet dan barang dari karet turun 14,31% menjadi US$909,66 juta dari US$1,06 miliar serta kopi dan rempah-rempah turun 12,49% menjadi US$362,54 juta dari US$414,29 juta.

Pengamat ekonomi IAIN Sumut Gunawan Benjamin menuturkan, tren kenaikan harga komoditas memang akan berlanjut pada tahun ini. Kendati demikian, Sumut harus mewaspadai fluktuasinya. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X