Cara Mencangkok Tanaman dengan Benar Bagi Pemula

Mencangkok termasuk salah satu pekerjaan yang tergolong mudah jika dilakukan dengan serius. Akan tetapi sangat disayangkan sekali ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana teknik atau cara mencangkok dengan benar terutama bagi pemula atau yang masih awam dengan keahlian dalam bertani.

Pada bahasan kali ini akan membahas tentang bagaimana cara mencangkok tanaman yang benar bagi pemula. Karena mencangkok ini bukanlah mengenai sesuatu hal yang erat kaitannya dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang tinggi atau bahkan sesuatu hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang pintar atau memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya.

Melainkan mencangkok ini adalah seperti yang telah disampaikan diawal tadi, yaitu sebuah pekerjaan dengan tekniknya yang sederhana dan juga mudah untuk dilakukan oleh siapa saja dan bisa dilakukan asal mempunyai kemauan dan tanpa harus melalui kelas kursus atau khusus.

Sebelum kegiatan pencangkokan dimulai, terlebih dahulu siapkan peralatan berikut ini dan sebenarnya untuk mencangkok tidaklah perlu menyiapkan peralatan mahal, cukup sediakan saja:

1. Pisau yang tajam dan tidak berkarat serta bersih untuk mengerat dan mengupas kulit batang.

2. Kantong plastik/kresek/polybag/sabut, untuk nantinya dipakai untuk menjadi pembungkus/casing.

3. Tali untuk mengikat, akan lebih bagus jika menggunakan tali dari pelepah atau kedebong pisang yang sudah kering, karena kesat dan juga kuat.

4. Tanah yang subur atau kaya akan humus, tandanya ketika tanah dikepal terasa kalis dan gembur, begitu tanah dilepas akan langsung megar.
Lebih baik lagi bila dicampur abu ataupun tanah bakar untuk dapat mengurangi kadar asam pada tanah.

 

Cara Mencangkok Tanaman

* Pilihlah ranting yang nantinya akan dicangkok yang paling bagus serta sehat dan tidak terlalu besar, atau kira-kira sebesar kelingking hingga sebesar jempol kaki cukuplah, tetapi yang ideal yakni sebesar jempol tangan. Usahakan cari ranting yang hasil buahnya paling manis, dan juga banyak buahnya.

* Ranting tadi kemudian dikerat dan juga dikupas kulit kayunya kurang lebih sepanjang jari tengah tanpa harus menyisakan sedikitpun kulit, lalu keroklah dengan pisau sekelilingnya agar kandungan kambiumnya benar-benar hilang. Raba bagian yang sudah dikerok tadi, jika batang masih terasa licin, keroklah lagi hingga benar-benar kesat dan juga nampak kayunya.

* Lebih baik lagi bila diolesi bawang merah, karena bawang merah sebenarnya mengandung zat perangsang akar alami. Sebaiknya, biarkan saja dulu minimal satu hari agar luka keratan dan kerokan yang tadi anda buat menjadi kering dan agak pulih, maksudnya supaya tahan dari ancaman penyakit atau jamur. Tetapi andai kata dikerjakan saat itu juga hingga tuntas, tak masalah.

* Dibagian terbawah dari keratan sebenarnya boleh juga dibagian ranting yang tak dikerok, ikatlah kantong sabut / kresek pembungkus tadi dengan tali, lalu isikanlah dengan tanah secukupnya kedalam sebuah kantong / sabut pembungkus tanaman.

* Usahakan keratan teratas berada di posisi agak ketengah bungkusan, agar nantinya ketika tumbuh akar dibagian tanaman yang lebar serta banyak tanahnya kemudian ikat bagian teratas kantong / sabut tadi dengan tali sehingga seperti kapsul.

Ketika mengikatnya kebanyakan orang lebih suka menggunakan kedebong pisang dengan cara dipelintir agar tidak dengan simpul (seperti halnya ikatan pada kue lepat untuk lebaran), hal ini bertujuan agar nanti saat membuka bagian yang dicangkok menjadi lebih mudah.
(int/berbagai sumber)

Close Ads X
Close Ads X