Cabai Rawit Hijau Meroket Rp70.000/Kg

Warga merawat tanaman cabai yang ditanam di halaman rumah di Kemudo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (10/1). Sebanyak 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah mencanangkan program kampung cabai dengan memanfaatkan halaman rumah milik warga untuk ditanami cabai yang bertujuan untuk upaya pengendalian inflasi melalui peningkatan ketersediaan pasokan cabai segar. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/17.

Jakarta – Hingga saat ini harga cabai rawit merah masih di kisaran Rp 120.000 per kg, hal tersebut disebabkan cuaca yang tidak menentu.

Belum lagi harga cabai rawit merah di Jakarta mengalami penurunan, harga cabai rawit hijau malah ikut naik menjadi Rp 70.000 per kg dari yang sebelumnya hanya Rp 15.000-Rp18.000 per kg.

“Cabe rawit hijau Rp70.000 per kg, ini baru sekarang aja, biasanya paling mahal 15-18 ribu per kg,” kata Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Dalima, Rabu (11/1).

Dalima mengaku, masih belum mengetahui penyebab harga jual cabai rawit hijau mengalami peningkatan yang drastis. Dia mengaku, sudah mendapatkan harga tersebut sejak membelinya di pasar induk.

“Saya juga gak tahu naiknya karena apa, karena emg beli dari sananya sudah segitu,” tambahnya.

Menurut dia, harga cabe yang tengah murah adalah cabe merah besar yang dijual Rp25.000 per kg, dan cabai merah keriting yang harganya Rp60 ribu per kg.

Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulai­man, mengaku tak habis pikir polemik harga cabai belum juga mereda. Menurut dia, bahan baku sambal ini tak semestinya naik jika masyarakat ikut menanam cabai sendiri di rumah.

“Ini cabai saja teriak, karena apa? Malas (menanam). Kalau setiap rumah tangga tanam cabai, 8 bulan selesai persoalan. Hanya 5 batang, tanam di 5 pot,” ucap Amran saat kunjungan kerjanya di Kecamatan Buke, Kabupa­ten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/1).

“Ini kekuatan ibu-ibu kita yang dimanfaatkan. Ada 126 juta ibu-ibu atau hampir 50% jumlah penduduk. Kalau bergerak, kurangi gosipnya 5 menit saja, 5 menit setiap pagi pakai buat tanam cabai, selesai persoalan,” katanya lagi.

Dalam perkara cabai rawit ini, Amran berharap setiap rumah tangga bisa menanam cabai di rumah untuk kebutuhan dapurnya sendiri.

Dia melanjutkan, dirinya cukup kesal pemberitaan mahalnya harga cabai ini seolah tak ada habis-habisnya. Di sejumlah daerah, harga cabai rawit sendiri saat ini belum juga beranjak turun dari harga di atas Rp 100.000/kg.

“Yang kemarin-kemarin di­bahas cabai terus, aku hanya bisa urut dada. Padahal cabai yang mahal itu jenis cabai rawit. Begitu banyak cabai, tapi satu cabai jadi pembahasan,” tandas Amran.
(dtf)

Close Ads X
Close Ads X