Budidaya Kakap Putih Digenjot | Produksi Ditarget 2.415 Ton Pertahun

Jakarta – Potensi perikanan budidaya Indonesia dirasa masih sangat berpotensi untuk berkembang, khususnya untuk budidaya per­ikanan di laut. Kajian terbaru, Indonesia memiliki potensi lahan perikanan budidaya laut menca­pai 12 juta hektar (ha).

Sementa­ra total luas pemanfaatan­nya lahan budidaya laut baru mencapai 325 ribu ha atau sekitar 2,69% dari total poten­si yang ada, dengan capaian volume produksi budidaya laut hingga akhir 2016 mencapai 11,7 juta ton.

Hal ini mendorong Ke­menteri­an Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Budidaya menjadikan bidang budidaya laut sebagai prioritas dalam kebijakan pembangunan perikanan budidaya nasional ke depan, mengingat besarnya potensi yang masih dapat dimanfaatkan, sehingga diharapkan akan mampu mendongkrak kontribusi sektor perikanan terhadap PDB nasional.

“Dari lautnya saja, yang terbesar masih ikan kerapu, kakap, bawal bintang dan kekerangan. Ke depan ini saya kira ikan-ikan yang lain perlu digenjot terus, di samping kekerangan. Karena ini bagus sekali sebagai sumber protein dan peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto lagi.

Untuk itu, tahun 2017 KKP akan mulai memperkenalkan penggunaan teknologi pada pada bidang budidaya laut yaitu budidaya laut lepas pantai atau lebih dikenal dengan KJA offshore. Pelaksanaan KJA lepas pantai ini akan mengadopsi teknologi yang diterapkan di Norwegia dan disinyalir akan mampu menggenjot produksi kakap putih secara signifikan.

Rencananya menurut Slamet, KJA offshore ini akan terlebih dahulu difokuskan di tiga kawasan strategis yaitu Kepulauan Karimunjawa, Pangandaran dan Kota Sabang, dimana pembiayaannya bera­sal dari APBN, sedangkan pengelolaannya akan meng­gandeng BUMN Perikanan yaitu Perum Perindo. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X