Bersaing dengan Negara Berkembang | Pertumbuhan Pasar Daging dan Ayam Olahan RI Tercepat

Pekerja memberi pakan ternak ayam petelur di Kampung Buninegara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (4/4). Peternak mengeluhkan harga pakan naik menjadi Rp 5.200 dari sebelumnya Rp 4.000 per kilogram sehingga untuk mengantisipasi agar tidak gulung tikar, para peternak ayam petelur memanfaatkan lahan di bawah kandang untuk ternak ikan Lele untuk menutupi biaya operasional dan upah pekerja. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ama/17

Jakarta – Indonesia tercatat sebagai pasar daging dan ayam olahan dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara ber­kembang. Dalam riset Mintel yang dipublikasikan Senin (24/4), Indonesia mencatat pertumbuhan pasar daging dan ayam olahan tercepat dengan kenaikan rata-rata per tahun 26,7% selama 2011-2015, diikuti oleh India (22%), Vietnam (15,5%), Tiongkok (13,9%), and Brasil (10,9%).

Mintel mengestimasi pasar daging dan ayam olahan In­donesia mencapai Rp16 triliun pada 2016, sedangkan India mencapai 11 miliar rupee, disusul Vietnam 10 triliun dong, Tiongkok 275 miliar yuan, dan Brasil 12 miliar real.

Sementara itu, India menjadi pasar ritel ikan dan seafood olahan dengan pertumbuhan tercepat, yakni rata-rata 24,9% per tahun sepanjang 2011-2015, sedangkan Indonesia hanya naik 19,5% per tahun, diikuti oleh Turki (11,8%), Afrika Selatan (11,2%), dan Rusia (10,8%).

Mintel menghitung pasar ikan dan seafood olahan India mencapai 2,4 miliar rupee tahun lalu, sedangkan Indonesia Rp32 triliun, Turki 372 juta lira, Afrika Selatan 3 miliar rand, dan Rusia 148 miliar rubel.

Analis makanan dan minuman global Mintel Patty Johnson dalam riset itu mengatakan kebutuhan akan kenyamanan adalah kunci di belakang pertumbuhan pasar ketiga produk di Indonesia, Thailand, dan India.

“Permintaan terhadap ma­kanan olahan dan siap saji, khususnya makanan beku, tum­buh di Asia sejalan dengan tekann waktu yang dihadapi konsumen, yang terbiasa memasak dengan bantuan freezer dan microwave,” katanya.

Dalam lima tahun antara 2011 dan 2015, Thailand juga mengalami pertumbuhan rata-rata 9,4% pada pasar ikan dan seafood olahan serta 7,5% pada pasar daging dan ayam ola­han. Dalam hal nilai, pasar ikan dan seafood olahan Thailand diestimasi 65 miliar baht, se­dangkan nilai pasar daging dan ayam olahan 60 miliar baht.

Didorong oleh gelombang inovasi, pertumbuhan produk baru daging, ayam, dan ikan olahan diprediksi 18% pada 2016 dibandingkan dengan kondisi 2014, menurut Mintel Global New Product Database (GNPD). Tahun lalu, Asia Pasifik adalah kawasan teraktif nomor dua dalam hal pengembangan produk baru daging, ayam, dan ikan olahan. Sekitar 24% inovasi ketiga produk itu, dikembangkan oleh Tiongkok, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, dan Filipina.

(bc)

Close Ads X
Close Ads X