Anggaran KKP Jangan untuk Bantuan Langsung

Sejumlah nelayan menyandarkan kapalnya di Tempat Pelelangan Ikan Be’ba, Galesong Utara, Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/4). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengalokasikan bantuan sebesar Rp1,4 triliun untuk pengadaan 1.080 unit kapal perikanan, 2.990 unit alat penangkap ikan, 500 ribu premi asuransi nelayan, serta pengembangan lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) guna mencapai target produksi perikanan tangkap nasional pada 2017 sebesar 6.624.320 ton dengan nilai produksi Rp134 triliun. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc/17.

Jakarta – Asosiasi Pengusaha Pe­ngo­lahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) setuju semestinya anggaran pemerintah di bidang perikanan budidaya diarahkan untuk mem­bangun infrastruktur.

Ketua Umum AP5I Budhi Wibowo mengatakan pelaku usaha perikanan budidaya lebih membutuhkan infrastruktur be­rupa jalan, jembatan, irigasi, dan listrik, yang memadai.

“Anggaran pemerintah jangan lagi untuk bantuan langsung, seperti benur, pakan, kincir, dan lain-lain, yang bersifat gratis karena berdasarkan berbagai laporan dari daerah sering tidak efektif dan tidak tepat sasaran,” katanya saat dihubungi, Senin (24/4).

Menurut dia, Indonesia ha­rus fokus mengembangkan per­ikanan budidaya jika tidak ingin tertinggal dari kompetitor utama, misalnya Vietnam, yang kini mampu menyalip ekspor Indonesia dengan sumber daya yang terbatas.

Vietnam hanya memiliki po­pulasi 95 juta jiwa di­bandingkan dengan Indonesia yang mem­punyai penduduk 260 juta jiwa. Luas tanahnya pun hanya 330.000 km versus Indonesia 1,8 juta km. Panjang garis pantai Negeri Paman Ho hanya 3.000 km, sedangkan Indonesia 99.000 km. Panjang zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam juga hanya 1 juta km dibandingkan dengan Indonesia yang mencapai 2,9 km.

Namun, ekspor perikanan Vietnam mencapai US$7 miliar, sedangkan Indonesia hanya US$4 miliar.

Sementara itu, Rp778,4 miliar dari anggaran Ditjen Perikanan Budidaya KKP tahun ini senilai Rp1,1 miliar dialokasikan untuk kegiatan prioritas. Sebagian besar kegiatan prioritas itu berupa bantuan langsung, a.l. meliputi 200 sarana pakan mandiri, 100 juta ekor benih ikan, 75 unit kebun bibit rumput laut, 150 paket rumput laut dan para-para, dan 200 lokasi restocking (penebaran benih ikan).

(bc)

Close Ads X
Close Ads X