Anggaran Kementrian Pertanian Layak Diaudit, Terutama Soal Subsidi Pupuk dan Benih

Jakarta – Pengamat Ekonomi Faisal Basri menduga ada yang tidak beres dari pengelolaan anggaran subsidi di sektor pertanian terutama subsidi pupuk dan benih. Menurutnya, besaran anggaran yang diberikan untuk sektor pertanian seharusnya memiliki dampak kepada perbaikan kesejahteraan petani. Namun hal itu tidak terjadi. “Patut diduga terjadi apa-apa,” ujar Faisal usai acara diskusi di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (5/12).

Ekonomi Universitas Indonesia itu dengan lantang menuntut adanya pemeriksaan terhadap efektivitas pemberian subsidi di sektor pertanian. Ia bahkan curiga anggaran subsidi tidak sampai ke tangan para petani.

Pad Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, anggaran subsidi sektor pertanian mencapai Rp 52 triliun terdiri dari subsidi pangan sebesar Rp 22 triliun dan subsidi pupuk sebesar Rp 30 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga sempat melontarkan kritik. Ia mempertanyakan mengapa peningkatan produksi di sektor pertanian belum setara dengan tingginya anggaran yang dikeluarkan negara untuk sektor pangan.

“Negara menghabiskan dana sekitar Rp 50 triliun setiap tahunnya, tapi sampai sekarang masih belum maksimal capaian produksinya. Sudah ada peningkatan saat ini, tapi masih belum sepadan dengan tingginya biaya yang dikeluarkan,” kata Darmin dalam acara Rakornas Kadin di Hotel Pullman Jakarta, Senin (28/11).
(kc)

Close Ads X
Close Ads X