5 Cara Untuk Mendapatkan Modal Usaha

Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang banyak dilirik oleh negara lain karena jumlah penduduknya yang sangat banyak. Jumlah penduduk yang mencapai angka 250 juta itu merupakan sebuah pasar potensial bagi negara-negara lain untuk memasarkan produk-produknya, mulai dari produk otomotif hingga kosmetik. Namun, di sisi lain, penduduk Indonesia pun memiliki kreativitas yang tinggi.

Banyak masyarakat Indonesia yang juga melihat peluang besar untuk mereguk keuntungan dari banyaknya jumlah penduduk di Indonesia itu. Banyak pekerja kantoran yang beralih menjadi seorang wiraswasta dan menjual produk-produk untuk masyarakat Indonesia maupun diekspor ke luar negeri. Dengan semakin banyaknya penduduk yang berwirausaha sendiri, tingkat perekonomian Indonesia pun semakin meningkat.

Akan tetapi, kendala utama yang sering dihadapi oleh pebisnis di Indonesia adalah soal modal. Banyak bisnis-bisnis yang potensial terpaksa gulung tikar akibat kehabisan modal. Karena itu, untuk membantu penduduk Indonesia yang berniat untuk membuka usaha sendiri, dalam artikel ini akan kami berikan lima cara untuk mendapatkan modal usaha.

1. Pinjaman Bank
Pilihan utama untuk modal usaha Anda tentu adalah dengan meminjam dana ke bank. Biasanya bank akan meminta jaminan agar konsumen bisa mendapatkan pinjaman, tapi saat ini sudah banyak juga bank yang dapat memberikan pinjaman tanpa jaminan, yang biasa disebut dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Keuntungan meminjam uang di bank adalah Anda bisa mendapatkan modal yang cukup besar serta bisa membayarnya dengan sistem cicilan. Namun, di sisi lain, bunga yang diberikan oleh bank juga cukup memberatkan Anda, terutama apabila usaha yang Anda jalankan belum terlalu stabil.

2. Pinjaman Non Bank
Untuk mendapatkan pinjaman non bank biasanya konsumen dapat mengajukan ke perusahaan pembiayaan, Bank Perkreditan Rakyat, maupun koperasi dengan menjaminkan kendaraan motor atau mobil. Namun, dana yang dapat dipinjamkan pun tidak sebesar dari bank, sebab perusahaan non bank juga memiliki sumber dana yang terbatas.

Biasanya pinjaman yang dapat diberikan dari non bank maksimal Rp 250 juta. Akan tetapi, hal itu cukup cocok, sebab biasanya konsumen meminjam ke non bank karena membutuhkan dana cepat dalam satu atau dua hari.

3. Investor Perorangan/Kelompok
Jika Anda ingin membuka usaha tapi modalnya belum cukup, dan tidak berani untuk meminjam uang ke bank, mungkin cara yang ketiga ini cocok untuk Anda. Jika modal Anda masih sedikit untuk membuka suatu usaha, mungkin Anda bisa mengajak orang-orang lain yang memiliki dana berlebih untuk menginvestasikan uangnya di usaha Anda. Istilahnya, mereka adalah para pemegang saham usaha Anda tersebut.

Namun, tak gampang untuk meyakinkan mereka agar mau menyumbangkan uangnya untuk dijadikan modal usaha. Mereka tentu tak mau berinvestasi “bodong”, di mana ujung-ujungnya hanya mendapatkan kerugian. Karena itu, Anda harus membuat skema usaha yang akan dijalankan serta dari mana keuntungan akan diraih. Anda harus menggambarkan secara detail mengenai prospek ke depannya dari usaha Anda itu. Jika cukup meyakinkan, dijamin banyak orang yang mau memberikan modal untuk Anda.

4. Kartu Kredit
Kartu kredit juga bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan modal usaha. Namun, tentu saja uang yang didapat juga tidak banyak, sesuai dengan limit kartu kredit Anda. Jadi, cocok untuk jenis usaha yang tidak membutuhkan modal terlalu besar. Akan tetapi, kartu kredit ini juga sangat berguna apabila Anda membutuhkan dana mendesak, sebab Anda tak perlu repot-repot mengajukan pinjaman ke bank, tinggal gesek tunai di ATM saja.

Selain dengan melakukan gesek tunai dan menggunakan uang tersebut untuk membiayai modal usaha, Anda juga bisa langsung menggunakan kartu kredit untuk belanja alat-alat kebutuhan usaha Anda. Menariknya lagi, Anda bisa melunasi tagihan kartu kredit tersebut dengan cara mencicil.

5. Leasing
Cara terakhir untuk memperoleh modal usaha adalah dengan ke leasing. Leasing adalah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan. Umumnya, pinjaman tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan pembelian aset bergerak untuk perusahaan, misalnya kendaraan bermotor untuk transportasi sehari-hari.
(mci)

Close Ads X
Close Ads X