Medan | Jurnal Asia
Sebanyak 37 perguruan tinggi (PT) Taiwan baik negeri atau swasta pamer keunggulan kualitas pendidikan di Taiwan Higher Educational Fair 2018. Kegiatan yang digelar Ikatan Citra Alumni Taiwan Indonesia (ICATI) Sumatera Utara berlangsung selama 2 hari mulai 12-13 Agustus 2018 di Hotel Grand Mercure Medan.
Ketua ICATI Sumut Canakya Suman didampingi Dewan Kehormatan ICATI Sumut Joko Dharmadi dan Sekretaris ICATI, Sudi Chandi mengatakan, banyak pelajar yang mengambil program studi di Taiwan, bukan hanya mereka yang bisa berbahasa Mandarin. Karena itu, pada pameran ini, panitia menyediakan penerjemah agar pelajar mengerti.
“Dengan pameran pendidikan Taiwan ini diharapkan dapat semakin meningkat jumlahnya siswa yang belajar di sana setiap tahunnya. Dan dapat meningkatkan pengetahuan para pelajar,” katanya, Minggu (12/8).
Perwakilan Taiwan Education Center Indonesia, Rini Lestari menambahkan, pendidikan di Taiwan diakui banyak negara dan diakui terbaik di Asia Tenggara.
Taiwan menjadi salah satu negara tujuan akademis apalagi pendidikan di negara tersebut mengutamakan bahasa Mandarin di mana bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional
“Taiwan membuka diri untuk mahasiswa internasional sejak 15 tahun lalu namun berkembang pesat 4-5 tahun terakhir. Jumlah mahasiswa internasional saat ini 40 ribu orang dari sebagian itu kebanyakan bahasa Mandarin,” ucapnya.
PJ Gubernur Sumut, Eko Subowo diwakili Kabid PKPLK Rosmawati Nadeak menyampaikan, pendidikan diharapkan melahirkan masyarakat yang terdidik dan berakhlak mulia, berwawasan tinggi dan berwawasan global. Taiwan mampu bersaing dengan negara barat terkait program studi.
“Pameran pendidikan ini diharapkan dapat membuka akses yang seluas-luasnya dan membuka peluang ada di Taiwan,” tuturnya.
Hadir pada pameran tersebut, Deputy Representative Taipei Economic and Trade Office, Mr Peter Lan, tokoh masyarakat TB Silalahi dari Yayasan Sopo Surung dan lainnya. (netty|swm)