2014, Optimis Inflasi Lima Persen

 INFLASI LIMA PERSEN. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) saat memberi keterangan kepada wartawan. Hatta optimistis inflasi 2014 akan membaik dan hanya berkisar pada angka lima persen.

INFLASI LIMA PERSEN. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) saat memberi keterangan kepada wartawan. Hatta optimistis inflasi 2014 akan membaik dan hanya berkisar pada angka lima persen.

Jakarta | Jurnal Asia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimistis inflasi 2014 akan membaik dan hanya berkisar pada angka lima persen, bahkan di bawah inflasi 2012 sebesar 5,9 persen.

“Inflasi yang kita hadapi walaupun akan meningkat tetapi masih dalam kisaran optimistis,” kata Hatta dalam Kajian Tengah Tahun Indef 2013 bertajuk “Formulasi Kebijakan Ekonomi Politik Menjelang Pemilu 2014” di Jakarta, Selasa (2/7).

Menurut Hatta, optimistme penurunan inflasi pada 2014 juga dikontribusi dengan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg).

“Keadaan politik dan ekonomi akan lebih rileks, tidak seperti pada 2013 ini. Akan ada akselerasi dan saya yakin membaik, tetapi optimisme ini dibarengi kehati-hatian,” katanya.

Dia juga meyakini inflasi Juni 2013 sebesar 1,03 persen karena kenaikan harga BBM dan menjelang Ramadhan hanya bersifat sementara, meski diperkirakan terus meningkat.

“Inflasi kita akan membaik, share BBM itu sebetulnya kecil sekali. Karena itu, manajemen bukan hanya dari pasokan (supply) saja, tetapi juga dari perilaku permintaan (demand),” katanya. Dia mengatakan, penilaian perilaku pasar uang terhadap inflasi Juni 2013 masih sesuai dengan ekspektasi.

“Tampaknya ini akan ada perbaikan, sehingga nilai tukar rupiah mereda, Tetapi, tekanan defisit current account sebagai dampak dari penurunan global masih terasa,” katanya. Hatta menyebutkan pada kuartal keempat 2012, defisit current account di atas tiga persen dari PDB.

“Ini mengkhawatirkan, apalagi terjadi tekanan transaksi modal dan transaksi keuangan maka, defisit itu akan berpotensi mengancam neraca pembayaran kita yang akhir-akhir ini mulai terlihat,” katanya.

Dia mengatakan belum lagi ditambah sentimen negatif eksternal yang belum reda di pasar uang karena The Fed belum ada kepastian untuk melanjutkan program stimulus keuangannya.

Karena itu, dia mengimbau harus ada penyehatan fungsi respons untuk menghadapi tantangan tersebut.
Hatta memaparkan berbagai upaya untuk menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, yakni menjaga kualitas belanja negara sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, menjaga tingkat daya beli masyarakat dengan menjaga laju inflasi pada tingkat yang rendah, mengeluarkan kebijakan mendorong pertumbuhan investasi peningkatan daya saing terutama produk ekspor non migas melalui diversifikasi pasar tujuan ekspor dengan meningkatkan keberagaman dan kualitas produk.

Dia menambahkan, serta mengendalikan impor produk yang berpotensi menurunkan daya saing produk domestik di pasar dalam negeri dan penguatan perdagangan dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga kelancaran barang serta menciptakan iklim usaha yang sehat. (Ant)

Close Ads X
Close Ads X