Jakarta | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik menembus level 4.800 poin seiring dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang berada di area positif.
Pada perdagangan Jumat (27/5), IHSG BEI ditutup menguat sebesar 30,17 poin atau 0,63 persen menjadi 4.814,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 5,44 poin (0,66 persen) menjadi 826,29.
“Dampak dari pergerakan bursa regional yang mayoritas menguat serta harga komoditas minyak mentah dunia yang relatif stabil memberikan pengaruh positif terhadap pola gerak IHSG sehingga menembus level 4.800 poin,” kata analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya di Jakarta.
Secara teknikal, lanjut dia, pola pergerakan indeks BEI juga mulai masuk dalam tren kenaikan setelah bergerak mendatar atau konsolidasi sejak Maret lalu. Indeks BEI masih berpotensi melanjutkan kenaikan, apalagi jika didukung oleh data ekonomi yang positif.
Sedianya, pada awal Juni nanti Badan Pusat Statistik akan merilis data ekonomi domestik pada awal Juni nanti, diantaranya laju inflasi Mei 2016. “Namun, kewaspadaan tetap perlu dijaga di tengah sentimen yang mudah berubah terutama dari eksternal yang dapat mengubah arah pergerakn indeks BEI,” katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menambahkan, pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli turut menopang pergerakan IHSG. Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau “foreign net buy” sebesar Rp362,23 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 23/5).
Namun, lanjut dia, menjelang bulan puasa dan Piala Eropa nanti, sebaiknya pemodal melakukan transaksi secara selektif karena aktivitas pasar saham domestik cenderung terbatas. Saham berbasis komoditas dapat diperhatikan di tengah harga minyak dunia yang relatif masih stabil.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 185.257 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,97 miliar lembar saham senilai Rp4,24 triliun. Terdapat 182 saham naik, 110 saham turun, dan 91 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 179,66 poin (0,88 persen) ke level 20.576,77, indeks Nikkei naik 62,38 poin (0,37 persen) ke level 16.834,84, dan Straits Times menguat 29,48 poin (1,06 persen) ke posisi 2.802,79.
Tren Naik IHSG Cermin Ekonomi Tumbuh
Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, tren naik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada beberapa hari terakhir ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik akan mencatatkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan tahun 2015 lalu.
“Kalangan analis banyak yang bilang kenaikan indeks BEI itu cerminan pertumbuhan ekonomi global dan lokal bakal,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta.
Ia menambahkan, data-data makroekonomi domestik yang telah dirilis cukup positif sehingga memberi harapan terhadap kinerja emiten atau perusahaan tercatat di BEI akan membukukan hasil kinerja yang baik, yang akhirnya menarik minat investor untuk mengakumulasi beli.“Proyek infrastruktur sudah mulai jalan, beberapa kebijakan pemerintah juga rasanya ‘on track’. Tentunya, investor melihat itu,” ucapnya.
Dari eksternal, lanjut dia, sebagian investor juga terlihat sudah tidak terlalu mengkhawatirkan kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang merencanakan untuk menaikkan suku bunga acuannya (Fed fund rate) pada tahun 2016 ini. Pada akhir 2015 lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25-0,5 persen. “Isu kenaikan suku bunga AS pada tahun ini sudah diantisipasi oleh investor,” katanya.
Berdasarkan data BEI per 26 Mei 2016, tercatat IHSG telah menguat sebesar 4,17 persen menjadi 4.784,57 (year to date). Penguatan indeks BEI itu merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Samsul Hidayat juga menilai, kinerja indeks BEI yang positif itu akan mendorong perusahaan mencari modal lebih untuk mengembangkan bisnisnya. Pasar modal dapat dijadikan salah satu sarana untuk meraih permodalan melalui penawaran umum perdana atau “initial public offering” (IPO). (ant)