Diguyur Hujan Deras Berjam-jam | Kota Medan Banjir Parah

Satu unit mobil ditinggal pemiliknya karena rusak saat banjir melanda kawasan Jalan Pulau Pinang Medan, Sumatra Utara, Rabu (25/5). Hujan yang mengguyur selama beberapa jam dan drainase yang buruk menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Medan terendam banjir. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/kye/16
Satu unit mobil ditinggal pemiliknya karena rusak saat banjir melanda kawasan Jalan Pulau Pinang Medan, Sumatra Utara, Rabu (25/5). Hujan yang mengguyur selama beberapa jam dan drainase yang buruk menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Medan terendam banjir. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/kye/16

Medan | Jurnal Asia
Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, Rabu sore (25/5) hingga malam, menyebabkan se­jum­­lah ruas jalan di Ibukota Pro­­vinsi Sumatera Utara itu terlihat “dikepung” banjir dengan kedalaman mencapai 30-50 cm.

Pantauan wartawan dilapangan, sejumlah ruas jalan di Medan yang digenangi banjir terlihat di Jalan Pulau Pinang, Jalan dr Mansyur, Jalan Ama­liun, Letda Sujono, Krakatau, Puri, Prof MH Yamin Cemara dan Amir Hamzah.

Hujan yang terjadi dengan diiringi petir bukan hanya menyebabkan banjir, namun juga berakibat kema­cetan total kendaraan di sejumlah jalan, karena pengendara roda dua dan empat terpaksa harus melam­batkan laju kendaraannya takut terperosok kedalam lobang.

Akibat banjir tersebut, banyak pengendara becak, sepeda motor, angkutan umum dan mobil pribadi terpaksa turun dan mendorong kendaraannya karena mogok. Banjir juga diperparah karena drainase yang ada di kiri dan kanan jalan tidak mampu menampung debit air akibat sebagian parit tersebut mengalami pendangkalan.

Salah seorang pengendara roda dua, S. Perdana, mengatakan, sudah tidak heran jika hujan, maka sejum­lah ruas jalan di Kota terbesar ketiga di Indonesia itu terendam banjir.
“Banyak parit yang tumpat mau­pun pendangkalan karena sam­pah. Seharusnya Pemkot Medan dapat lebih cermat melihat kondisi ter­sebut. Drainase banyak yang tumpat, seharusnya itu yang dibenahi kalau ingin Medan bebas banjir,” katanya.

Plafon Centre Point Ambruk
Sementara itu, Hujan deras yang melanda Medan, selain membuat ruas sejumlah jalan mengalami kebanjiran, Rabu (25/5) malam, juga mengakibatkan plafon di lantai LG (dasar) Gedung Centre Point ambruk.

Menurut seorang karyawati di gerai makanan ringan, ambruknya atap itu terjadi saat hujan deras. “Pas hujan tadi bang,” kata wanita berkacamata tersebut. Lanjutnya, sebelum plafon tersebut jatuh terlebih dahulu air me­netes. “Air bocor, terus tak berapa lama ambruk,” ungkap wanita yang mengenakan kaos berwarna hitam. Dirinya sendiri bersama rekannya tiba-tiba terkejut saat asbes tersebut terjatuh.

Sementara itu, seorang pria yang mengaku petugas cleaning service Centre Poin mengaku pipa saluran air lepas. “Pipanya lepas, sambungan airnya,” ungkap pria tersebut sambil meninggalkan wartawan.

Namun setelah mencari informasi lagi, seorang petugas security yang dipapan namanya tertulis bernama Ferry melarang. “Nanti dulu bang, lagi sibuk memberes-beresin,” singkatnya.
Sementara itu seorang karyawan di gerai chatime mengaku, saat kejadian atap yang rubuh itu tidak ada yang menimpa pengunjung. Dirinya mengaku, akibat ambruknya plafon gerei yang ditempatnya bekerja langsung tutup. “Langsung tutup, bang,” ungkapnya.

Mendapatkan laporan adanya plafon, Kapolsek Medan Timur Kompol B L Malau didampingi Kanit Reskrim Iptu Ucox Nugraha Rambe langsung turun ke lokasi. Tampak Kapolsek memintai keterangan dari pihak manajemen.

“Masih kita cek dulu,” ungkapnya. Akibat kejadian itu, sejumlah pengunjung mengambil kesempatan untuk mefoto lokasi jatuhnya plafon tersebut. Saat dimintai konfirmasi dengan pihak manajemen centre poin tidak seorang pun yang enggan memberi komentar. “Nanti saja bang,” jawab pria yang mengenakan baju kemeja bermotif garis-garis.

Akibat hujan deras tersebut, ruas jalan di Kota Medan mengalami kebanjiran. Salah satunya ruas jalan didepan gedung Centre Point Jalan Jawa Medan Timur, dan Stasiun Kereta Api Medan. Bukan hanya itu, ruas jalan yang ada di Jalan Sutomo, HM Yamin, Perintis Kemerdekaan, Krakatau juga mengalami kebanjiran hingga lutut orang dewasa. Menggenangnya jalan juga menyebabkan kendaraan mogok.

Wanita Hamil Nyaris Tewas
Sementara itu, akibat guyuran hujan lebat dan terpaan angin kencang, pohon yang berada di Jalan Pasar Merah, Kelurahan Binjai, Medan Denai tumbang. Akibatnya satu unit mobil yang dikemudikan seorang wanita hamil tua tertimpa, Rabu (25/5) malam.

Pohon berukuran besar itu tiba-tiba tumbang akibat guyuran hujan lebat disertai angin kencang, dan langsung menimpa satu unit Mobil Suzuki Swift warna merah BK 1434 QE yang dikemudian seorang wanita hamil tua, Dian (36) warga Jalan Pelajar Gang Kasih, Medan Denai.

Warga sekitar mengetahui kejadian tersebut langsung mengevakuasi korban yang mengalami luka, lalu membawanya ke rumah sakit terdekat guna mendapat perawatan medis. Sejumlah warga sekitar ketika ditanyai mengungkapkan, sebelum kejadian naas itu, awalnya korban mengendarai mobil datang dari Jalan Menteng Raya hendak menuju Jalan Pasar Merah. Di tikungan jalan, korban hendak memutar arah dan bermaksud pulang ke rumahnya.

“Tiba-tiba pohon besar tumbang dan langsung menimpa bodi mobil bagian depan hingga ringsek. Warga-warga langsung ke lokasi dan mengevakuasi wanita yang tengah hamil tua tersebut ke rumah sakit terdekat,” kata sejumlah warga yang diwawancarai di lokasi.

Warga juga mengungkapkan jika korban sempat syhok saat kejadian, makanya dilarikan ke rumah sakit.“Sempat syhok korbannya. Saat kejadian lokasi sempat macet. Dan tak lama petugas lalu-lintas (Lantas) Polsek Medan Area tiba di lokasi, dan mengevakuasi mobil korban,” jelas warga.

Hingga berita ini dikirim ke Redaksi sekira pukul 22.15 WIB, petugas Lantas masih melakukan pengaturan Lalin di lokasi Sementara Kapolsek Kompol M Arifin saat dikonfirmasi belum mengetahui pasti kejadian itu. “Petugas masih cek kelokasi kejadian,”katanya melalui pesan singkat. (ant/bowo/ mag-05)

Close Ads X
Close Ads X