Stok Beras Selama Puasa Aman

Medan | Jurnal Asia
Perum Bulog Divre I Sumut telah melakukan monitoring ke central bahan pokok seperti tanaman padi. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat pasokan beras Sumut hingga akhir 2016.
Kepala Perum Bulog Divre I Sumut, Fatah Yasin mengatakan, hingga saat ini tidak ada masalah untuk pasokan beras di gudang Bulog. Saat ini, pasokan beras 97 ribu ton dan ini diprediksi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumut hingga akhir tahun.

“Dengan pasokan sekitar 97 ribu ton, stok beras juga dipastikan aman untuk puasa dan lebaran. Pasokan disuplay dari beberapa daerah di antaranya, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan juga pasokan dari hasil produksi petani di Sumut,” katanya di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke gudang Perum Bulog Divre I Sumut di Jalan Mustafa Medan, Selasa (3/5).

Selain melakukan monitoring daerah sentra penghasil beras, lanjutnya, upaya lain juga sedang dilakukan persiapan untuk ke­butuhan komoditas lain. Bulog sudah menjalankan monitoring ke seluruh sentra-sentra produksi pangan, seperti gula, minyak, susu, daging, cabai, bawang dan lainnya.

“Untuk jumlah produksi, kita belum dapat memastikannya. Yang jelas, kita berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan untuk masyarakat, apa­lagi produksi petani di Sumut me­mang mendapatkan nilai bagus,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo mengatakan, saat ini ada metode-metode dan kebijakan yang telah dibuat pe­merintah. Yakni, untuk membeli barang, tidak boleh dilakukan secara langsung, karenanya Bulog juga harus memiliki gudang yang bagus dan layak agar bisa menampung banyak bahan.

Menurutnya, gudang Bulog Sumut di Jalan Mustafa Medan, masih standar dan tidak bisa dila­kukan dengan jangka waktu yang lama. Harus ada inovasi baru, sebab saya yakin di sini penyimpanannya tak sampai 6 bulan.

“Masalah ketahanan penyim­panan bukan hanya datang dari gudang beras saja. Tapi jika me­lihat kondisi cuaca, yang kerap datang secara ekstrem maka ha­rus ada proses antisipasi dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi agar dapat memenuhi permintaan barang,” pungkasnya.
(netty)

Close Ads X
Close Ads X