Pemprov Sumut Minta Tambahan Alokasi Dana Pembangunan Jalan

Medan | Jurnal Asia
Plt Gubernur Suma­tera Utara Erry Nuradi meminta Komisi V DPR RI untuk ikut memperjuangkan tambahan anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di Sumatera Utara (Sumut).
Jalan nasional di Sumut termasuk yang terpanjang di Indonesia sepanjang 2.600 km, namun tidak sebanding dengan alokasi yang dianggarkan.

Hal itu disampaikan Erry saat menerima kunjungan kerja Komisi V yang dipimpin H Muhiddin M Said di Kantor Gubsu, Selasa (3/5). Turut serta anggota Komisi V diantaranya Hanna Gayatri (F PAN), Bahrum Daido (Fraksi Demokrat), Fathan (F PKB) Bakrie (F PAN) dan Sigit Sosiantomo (F PKS).

“Walaupun Sumut memiliki jalan nasional terpanjang di seluruh Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk termasuk nomor emat terbesar di Indonesia, namun anggaran untuk jalan nasional sangat minim,” kata Erry.

Dia merinci alokasi anggaran Ditjen Binamarga Kementerian PUPR di Sumut pada tahun 2015 adalah Rp1.986.540.715.000, sedangkan untuk tahun 2016 alokasinya malah turun sekitar Rp60 miliar menjadi Rp1.925.253.272.000.

“Dibanding dengan Provinsi Sulawesi Tengah yang panjang jalannya lebih rendah, kami cuma adapat 1,9 triliun, itu pun sudah termasuk dana pendamping jalan tol. Untuk itu, kami berharap agar Komisi V bisa memperjuangkan anggaran pembangunan yang signifikan,” ujar Erry.

Selain jalan nasional, Sumut juga memiliki jalan provinsi terpanjang dengan sepanjang 3.048,5 km yang menghubungkan Pantai Timur dan Pantai Barat Sumatera Utara. Berdasarkan data terakhir kondisi kemantapan jalan yaitu jalan baik sepanjang 1.190,19 km (39,04 persen), jalan sedang sepanjang 1.078,56 km (35,38 persen), jalan rusak ringan sepanjang 259 km (8,5 persen) dan jalan rusak berat sepanjang 520,75 km (17,08 persen).

“Dalam upaya mewujudkan jalan mantap 95 persen tahun 2018, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan grand design penanganan jalan provinsi secara bertahap mulai tahun 2014-2018 sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan, tentunya sangat berdampak kepada ketersediaan anggaran APBD setiap tahunnya,” harap Erry.

Lebih jauh lagi, Kawasan Strategis Nasional Danau Toba membutuhkan infrastruktur penting termasuk jalan nasional, tol bandara dan infrastruktur lainnya. “Kami berterimakasih jalan tol sudah dalam proses, sejak tahun 1980 an kami hanya miliki panjang tol 34 km, Alhamdulillah nanti pada tahun 2017 akan menjadi 120 km dengan beroperasinya tol Medan-Binjai dan Medan – Tebingtinggi,” kata Erry.

Dia mengatakan, tol Medan-Tebing Tinggi dapat beroperasi pada tahun 2017. Pihaknya berharap jalan tol bisa terus diperpanjang sampai ke Pematang Siantar dan Parapat, juga kearah Pantai Timur, Kisaran hingga Labuhan Batu dan Dumai.

DR Anton Sihombing dari Fraksi Glokar dapil Sumut mengakui bahwa jalan nasional sepanjang 2600 km baru mantap 81 persen dari target 98 persen. “Ini yang akan kami kejar. Mudah-mudahan teratasi. Kondisinya cukup memprihatinkan, seharusnya Sumut ke empat terbesar di Indonesia penduduk 14 juta berada dilintas Sumatera dan strategis, mudah-mudahan dapat lebih baik,” ujarnya.
(andri)

Close Ads X
Close Ads X