Mahasiswa Harus Mampu Menjawab Tantangan MEA

Medan | Jurnal Asia
Plt Gubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi membuka seminar Nasional yang diadakan Kopja USU dengan Universitas Su­matera Utara dan Ikatan Alumni (IKA) USU di gelanggang Ma­ha­siswa USU Medan, Selasa (3/5).

Pada Seminar Nasional mem­bahas tentang Sumatera Utara mempersiapkan Sumber Da­ya Manusia Kompeten dalam Men­jawab Tantangan MEA. Hadir pada acara tersebut Rektor USU Runtung Sitepu, para dekan, akademisi dan segenap civitas USU para pembicara dari dari Pusat seperti Dubes RI untuk Polandia Hazairin Pohan Deputi dari Kemenkes dr Abidin Siregar, IKA USU dan para mahasiswa peserta seminar.

Plt Gubsu Ir H Tengku Erry Nuradi mengatakan, menghadapi MEA masyarakat Sumatera Utara khususnya para akademisi dan mahasiswa lulusan Universitas Sumatera Utara harus siap bersaing di Asia Tenggara. Karena MEA ini telah disepakati sejak tahun 1997 pada KTT ASEAN di Kualalumpur dan KTT ASEAN di Bali tahun 2003 “Siap tidak siap kita harus siap, the show must go on,” sebut Plt Gubsu.

Menurut Plt Gubsu, meng­hadapi MEA jangan ha­nya me­rupakan tantangan tetapi se­kaligus juga sebagai peluang. Oleh karenya, Plt Gubsu me­ngajak semua pihak untuk m­e­ngambil peluang di era MEA.

Dikatakannya, masih banyak yang harus dibenahi di era MEA. Bukan hanya SDM-nya, tetapi banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan. “Oleh karenanya perlu sinerjisitas dari semua pihak,” kata Plt Gubsu.

Pada kesempatan itu, Plt Gubsu juga berharap USU se­bagai Universitas tertua di Sumatera bisa kembali sebagai sa­lah universitas terbaik se­cara Nasional di luar Pulau Ja­wa. Perlunya kerjasama dan sinerjisitas dari seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan untuk kembali membangkitkan citra USU.

Sementara, Rektor USU Run­tung Sitepu mengapresiasi IKA USU bekerjasama dengan USU mengadakan seminar Na­sional yang membahas ten­tang Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Kompeten dalam Menjawab Tantangan MEA.

Kegiatan ini juga menurut Runtung merupakan bentuk dukungan kepada Universitas Sumatera Utara untuk kembali bangkit karena menurut isu di masyarakat dan penilian badan akreditasi nasional bahwa peringkat akreditasi USU mengalami penurunan yaitu pada posisi 36 dengan akreditasi B.

Lain halnya dengan data yang dimiliki saat ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Sumatera Utara. Bahwa pada data tersebut peminat SMPTN yang memimilih USU menempati urutan keempat berkisar 61 ribu pemilih sementara urutan pertama ditempati Universitas Pajajaran dengan peminat kurang lebih 80 puluh ribuan.

Runtung mengatakan, dalam rangka meningkatkan rasio pengajar dan mahasiswa di USU yang saat ini telah hampir melewati batas-batas yang ideal yakni batas ideal 1 dosen dibanding 25 mahasiswa. Sementara di USU saat ini hanya beberapa fakultas yang berada pada batas ideal tersebut.

Oleh karenanya, Runtung mengharapkan kepada seluruh alumni USU yang ada di Indonesia maupun di dunia, khususnya dari kalangan pensiun untuk dapat mengabdikan diri dan berbagi pengalaman sebagai tenaga pengajar di USU.

Kementerian Ristek dan Dikti telah memberikan kesempatan agar para alumni khususnya dari kalangan birokrat untuk dijadikan dosen khusus di USU selama 5 tahun. “Tentu ini akan menambah jumlah pengajar di USU dan dapat mencapai rasio ideal antara dosen dan mahasiswa,” ujar Runtung.

Dia juga berharap dukungan dari para alumni untuk men­du­kung mahasiswa meraih pres­tasi ditingkat nasional. Ka­rena menurut pengalamannya sebagai dekan, bahwa minat mahasiswa dari USU sangat besar dan kendalanya masih pada dana. “Oleh karenanya kami sangat mengharapkan dukungan dari para alumni agar minat para mahasiswa dapat terlaksana dan dapat meraih peringkat terbaik di tingkat nasional,” kata Runtung.
(andri/ril)

Close Ads X
Close Ads X