Medan | Jurnal Asia
Realisasi investasi di Sumatera Utara pada triwulan I 2016 mencapai Rp1,105 triliun dengan terbesar dari Perusahaan Modal Asing sebanyak Rp853,68 miliar dan Perusahaan Modal Dalam Negeri Rp251,89 miliar.
“Meski realisasi jauh di bawah angka periode sama di tahun 2015 yang sebesar Rp4,756 triliun, secara total pencapaian investasi Sumut di 2016 diperkirakan bisa di atas target,” ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi di Medan, Selasa (3/5).
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Provinsi Sumut, tahun ini investasi ditargetkan sebesar Rp12 triliun atau naik Rp2 triliun dari target 2015. Sementara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi Sumut tahun 2016 lebih tinggi atau Rp14 triliun.
Menurut dia, kecilnya investasi di triwulan I 2016 dari periode sama tahun 2015 disebabkan banyak faktor seperti pendanaan proyek yang baru keluar setelah akhir Maret. “Rasa optimisme meningkatnya invetasi di triwulan II dan seterusnya juga mengacu pada banyaknya proyek yang sedang dalam pengerjaan dewasa ini,” katanya.
Purnama menegaskan, seperti yang diperkirakan sebelumnya, investasi terbesar di PMA masih tetap pada sektor listrik, gas dan air, industri makanan, mineral dan logam serta hotel dan restoran serta perkebunan.
Sementara di PMDN juga masih tetap perkebunan, industri makanan, kayu, peternakan dan kimia. Pemprov Sumut, katanya, terus menawarkan investasi-investasi di sektor-sektor yang masih lemah dan dibutuhkan masyarakat seperti listrik dan gas serta juga sektor unggulan di daerah itu.
Adapun investor terbesar di PMA Sumut, menurut Purnama, adalah negara Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Swiss, Malaysia dan Inggrs. Dia menjelaskan, untuk sektor PMA, daerah investasi terbesar dilakukan investor di Deliserdang, Medan, Karo, Labuhanbatu dan Batubara.
Sementara di PMDN berada di Padanglawas, Simalungun, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal dan Deliserdang. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, pengusaha memang berharap bisa meningkatkan invetasi atau mendapat mitra untuk bekerja sama merealisasikan berbagai proyek di Sumut. “Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah mulai berjalani diharapkan bisa semakin membuka peluang berbagai usaha baru,” katanya.
Untuk itu, kata Parlindungan, pemerintah khususnya Pusat bisa menjalankan langkah konkret dari semua paket kebijakan ekonomi yang digelontorkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Semua kebijakan ekonomi Presiden Jokowi menarik minat investor. Tetapi pengusaha menunggu realisasi di lapangan dan di daerah,” katanya. (ant)