Phapros Bagikan Dividen Rp31,5 Miliar

Semarang | Jurnal Asia
Pertumbuhan ekonomi yang memburuk, khususnya di bidang farmasi pada 2015 tidak membuat PT Phapros merugi. Bahkan, di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat itu, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu mampu membuktikan diri sebagai salah satu perusahaan farmasi nasional dengan kinerja terbaik.

Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros pada 2015 yang sangat baik dengan membukukan penjualan mencapai Rp691 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 19,6 persen dengan laba bersih mencapai Rp63 miliar.

“Capaian ini menunjukkan bahwa Phapros berhasil beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan bisnis yang baru. Sebab, saat ini di tengah era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengutamakan penggunaan obat generik bermargin rendah, capaian kinerja kami tetap cemerlang,” papar Direktur Utama PT Phapros, Barokah Sri Utami, di sela-sela RUPS di Semarang.

Dengan capaian itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2015, PT Phapros menyepakati pembagian dividen Rp31,5 miliar atau 50 persen dari laba bersih kepada semua pemegang saham. Pertumbuhan kinerja PT Phapros diyakini akan terus meningkat tahun ini.

Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros hingga Maret 2016 yang telah melebihi realisasi pada periode tahun lalu sebesar 11,4 persen. “Kami menargetkan hingga Juni nanti pada semester I tahun 2016, capaian kami melampaui omzet tahun 2009 dengan capaian Rp318 miliar. Kami optimis jumlah itu bisa kami raih dalam waktu kurang dari enam bulan ke depan,” kata Sri.

Direktur Produksi PT Phapros, Syamsul Huda menambahkan, sepanjang 2016 ini Phapros menargetkan penjualan naik sebesar 14,5 persen dari 2015. Pendapatan akhir diharapkan melebihi capaian tahun lalu dengan target Rp791,4 miliar.

“Untuk mencapai target tersebut, kami sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis, di antaranya dengan menyiapkan pengeluaran modal (capital expenditure ) sebesar Rp126 miliar. Dengan berbagai rencana ekspansi, laba perusahaan ditargetkan tumbuh tipis dari Rp63 miliar di tahun 2015 menjadi Rp67 miliar tahun ini,” ucapnya. (oz)

Close Ads X
Close Ads X