Garuda Integrasikan Layanan Perjalanan Kereta Api

Surabaya | Jurnal Asia
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana mengintegrasikan layanan kereta api dengan memberikan informasi tentang jadwal perjalanan kereta api, ditambah dengan layanan PT Angkasa Pura I.

Vice President Domestik Region III Garuda Indonesia wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Flora Izza di Surabaya, Jumat, mengatakan integrasi layanan antara moda ini adalah bagian dari kerja sama nota kesepahaman antara Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura I.

“Penerapan integrasi antar moda yang baru saja diteken tersebut rencananya bakal mulai dilakukan pada bulan Juni 2016 di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,” ucap Flora.

Ia mengatakan dalam kerja sama nota kesepahaman itu, Garuda Indonesia, PT KAI dan Angkasa Pura I sepakat me­ng­integrasikan sejumlah la­yanan penumpang ketiganya, se­bagai langkah strategis dalam men­dukung pengembangan pari­wisata. “Selain itu, kerja sama ini juga untuk memperluas jaringan Garuda dan ketiga BUMN tersebut di Indonesia wilayah Timur, khususnya Surabaya,” ucapnya.

Dengan kerja sama ini, kata Flora, Garuda Indonesia akan meningkatkan layanan “city check-in”, penanganan bagasi dan ruang tunggu penumpang, dengan memberikan sejumlah informasi tentang jadwal perjalanan kereta api.

“Ini untuk mewujudkan per­jalanan wisata maupun bisnis, agar bisa lebih nyaman. Serta akan ditindaklanjuti dengan berbagai bentuk kerja sama strategis antar-BUMN, yakni mulai dari kerja sama pelayanan penumpang hingga integrasi program antara Garuda dan KAI,” katanya. Ia berharap, kerja sama ini bisa berjalan lancar dan bisa menguntungkan semua pihak, serta membuat layanan trans­portasi lebih baik ke depannya.

Perkuat Pasar Domestik
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan Garuda Indonesia untuk terus memperkuat pasar penerbangan domestik karena potensinya yang besar. “Orang, kalau bisnis pasar domestiknya kuat, harusnya dia kuat. Pasar domestik kita ini sangat kuat. Tahun lalu pasar domestik kita itu 255 juta kunjungan. Tahun ini targetnya 260 juta. Kalau dikali Rp1 juta saja sudah Rp260 triliun uang beredar,” kata Arief setelah membuka Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan di­seleng­garakannya GATF, pasar domestik akan memperkuat banyak lini dalam sektor pari­wisata tak hanya penerbangan tetapi juga perhotelan dan sektor hiburan lainnya.
“Dampaknya bisa sampai ke industri dalam negeri,” ujarnya.

Menurut Arief, saat pasar domestik pariwisata Indonesia sudah kuat, maka pasar inter­nasional bisa lebih mudah dikembangkan. Jika dibandingkan, pasar domestik negara tetangga bukan tandingan Indonesia, ujar­nya. Misalnya, pasar domestik Singapura bahkan hampir tidak ada dan pasar domestik Malaysia jumlahnya tidaklah besar.

“Tapi saya juga harus sadar, kalau kita tidak pancing me­ngirimkan orang Indonesia ke suatu destinasi, akan susah orang dari destinasi tersebut datang ke Indonesia,” katanya. Padahal, Indonesia tengah gencar menarik kunjungan wisata­wan mancanegara agar memenuhi target 20 juta orang pada 2019. (ant)

Close Ads X
Close Ads X