Ekspor Tembakau Sumut Sasar Kamboja

Petani memetik daun tembakau bagian atas yang tersisa di Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (1/12). Memasuki musim panen terakhir harga daun tembakau kering pada tingkat petani mengalami penurunan dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram karena penurunan kualitas akibat curah hujan yang meningkat sebulan terakhir. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama/15.
Petani memetik daun tembakau bagian atas yang tersisa di Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (1/12). Memasuki musim panen terakhir harga daun tembakau kering pada tingkat petani mengalami penurunan dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram karena penurunan kualitas akibat curah hujan yang meningkat sebulan terakhir. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama/15.

Medan | Jurnal Asia
Kamboja hingga Februari 2016 masih menjadi pasar ekspor terbesar tembakau Sumatera Utara setelah lelang produk itu dihentikan di Bremen, Jerman. “Bukan hanya sebagai pasar terbesar, malah ekspor ke negara itu terus meningkat,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Minggu (10/4).

Pada Januari-Februari 2016, nilai ekspor produk itu mencapai 52,101 juta dolar AS atau naik 26,45 persen dari periode sama 2015 yang masih sebesar 41,202 juta dolar AS. Secara total, nilai ekspor tembakau Sumut hingga Februari 2016 juga naik cukup besar atau 19, 50 persen.

Pada Januari-Februari 2016, nilai ekspor tembakau Sumut mencapai 58,590 juta dolar AS dari periode sama 2015 yang masih 49.031 juta dolar AS. “Setelah Kamboja, ekspor tembakau Sumut terbesar ke Thailand dan Vietnam,” katanya.

Padahal tahun-tahun se­belumnya, tembakau Sumut ter­besar di lelang dan dipasarkan di Jerman. Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Lak­samana Adiyaksa mengakui, per­geseran tujuan ekspor itu sejak tidak lagi dijadikan Bremen, Jerman sebagai tempat pelelangan tembakau Sumut. “Karena lelang di Indonesia, ekspor tembakau Sumut ditu­jukan langsung ke negara pembeli,” katanya.

Dewasa ini, kata dia, pe­ngu­saha memang sedang gencar mengembangkan pasar ekspor produknya di tengah harga jual yang tren melemah dampak krisis global dan persaingan yang semakin ketat. Tembakau Sumut sendiri sejak dahulu cukup dikenal, mes­ki dewasa ini meredup ka­rena banyak faktor termasuk berkurangnya produksi komoditas itu yang dihasilkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2. (ant)

Close Ads X
Close Ads X