Jika Didukung Pemerintah Daerah | PT PGN Sumut Siap Bangun SPBG

Medan | Jurnal Asia
Langkah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana membangun 60 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) hingga 2019 termasuk di Sumatera Utara merupakan sebuah bisnis prospektif. Begitupun, perlu upaya tepat dan membutuhkan kajian dalam penyediaan SPBG.

Area Manager PGN Medan Sabaruddin mengatakan, untuk membangun SPBG tentunya harus melihat dinamikanya seperti apa, baik kebutuhan maupun dukungan dari pemerintah daerah serta pihak lainnya. Sebab, untuk membangun satu SPBG, idealnya minimal ada 1.000 kendaraan yang harus dilayani.

“Yang paling utama agar pembangunan SPBG berjalan lancar itu adalah berapa banyak kebutuhan dan dukungan dari pemerintah daerah. Selain itu, supaya bisa beroperasi menggunakan gas, kendaraan harus memiliki konverter kid yang biayanya juga tidak murah,” katanya di Medan, Kamis (11/2).

Ia menambahkan, Pemda bisa mewajibkan setiap kendaraan dinas dan lainnya untuk menggunakan bahan bakar gas, termasuk misalnya untuk angkutan massal. Misalnya saja, di Jakarta ada bus Transjakarta yang disiapkan untuk menggunakan bahan bakar gas dan di Sumut ada bus Mebidang.

“Normalnya kendaraan di Indonesia itukan menggunakan BBM jadi Pemda harus siapkan konverternya. Jika itu sudah dilakukan maka PGN juga siap untuk menyiapkan SPBG,” jelasnya.
Di kota-kota lain seperti di Jakarta, Batam, Palembang, Bogor, Jawa Timur dan lainnya sudah ada SPBG. Di sana pemerintah daerahnya mendukung dan melakukan konversi untuk seluruh kendaraan dinasnya. Dia menegaskan, untuk menuju pembangunan SPBG ini, PGN tidak bisa sendiri, harus ada dukungan dari pemerintah daerah.

Menurutnya, untuk menyiapkan SPBG di Sumut itu, mungkin saja terjadi, karena PGN sudah memiliki jaringan, dan lokasi titik-titik SPBG yang bisa dibangun juga banyak, terutama untuk posisi terbaik bagi kendaraan melintasnya. “Kita juga nggak mau setelah kita bangun, ternyata permintaan di sini tidak terpenuhi. Sehingga pada akhirnya itu menjadi investasi yang kurang optimal dilaksanakan,” tuturnya.

Di sisi lain, lanjutnya, saat ini di Sumut sedang mengalami krisis gas, namun pihaknya tetap optimis dan terus mencari sumber-sumber gas lain untuk memenuhi kebutuhan gas di semua segmen, termasuk segmen transportasi. Untuk sumber gasnya sendiri ada dua, yang satu harga gas bagus dan satu lagi sumbernya jauh sehingga blanding harganya tidak semurah yang di Jawa.

Akan tetapi, pihaknya optimis dan terus mencari sumber-sumber lain di sini. Kita tidak berhenti mencari gas yang lebih murah untuk bisa kita distribusikan ke semua segmen masyarakat baik itu rumah tangga, industri, komersial, sosial, dan termasuk transportasi.

“Segmen transportasi ini merupakan salah satu segmen yang menjadi tugasnya sebagai peluang untuk direalisasikan. Namun untuk realisasi pembangunan untuk tahun ini belum ada,” tutupnya.
(netty)

Close Ads X
Close Ads X