Harga Sawit di Barito Utara Turun

Muara Teweh| Jurnal Asia
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit PT Antang Ganda Utama, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Februari 2016 turun dari Rp1.152 menjadi Rp1.147 per kilogram.
“Turunnya harga tandan buah segar kelapa sawit ini membuat petani kembali terpukul, setelah sebelumnya naik,” kata Irwansyah seorang petani kelapa sawit di Muara Teweh, Kamis (11/2).
Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan. Kepala Bidang Produksi Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono membenarkan harga tandan buah sawit bulan Pebruari 2016 Rp1.147 atau naik Rp5 dari harga Januari Rp1.152/kkilogram Ketetapan harga TBS itu, kata dia, merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik yaitu indeks “K” ditetapkan 81,51 persen atau sama dibanding dengan periode sebelumnya.

Harga jual inti sawit naik dari sebelumnya Rp3.714 menjadi Rp3.821kg sedangkan harga jual CPO di pasar dalam negeri turun dari Rp5.880 menjadi Rp5.821/kg. “Turunnya harga TBS ini dipengaruhi anjloknya harga CPO,” jelas dia.

PT AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur. Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X