Antisipasi Cuaca Pancaroba | Dinas Pertanian Instruksi Percepat Masa Tanam

Buruh tani mencabut bibit padi dari pesemaian di Desa Kaleke, Dolo Barat, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (26/1). Petani di wilayah tersebut baru memulai mempersiapkan penanaman padi akibat kemarau berkepanjangan. Sawah yang biasanya diolah untuk tiga kali musim tanam, kini hanya bisa diolah sekali sampai dua kali dalam setahun. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/16
Buruh tani mencabut bibit padi dari pesemaian di Desa Kaleke, Dolo Barat, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (26/1). Petani di wilayah tersebut baru memulai mempersiapkan penanaman padi akibat kemarau berkepanjangan. Sawah yang biasanya diolah untuk tiga kali musim tanam, kini hanya bisa diolah sekali sampai dua kali dalam setahun. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/16

Medan | Jurnal Asia
Dinas Pertanian Sumatera Utara menginstruksikan dinas kabupaten/kota mengarahkan petani mempercepat penanaman padi untuk mengantisipasi gangguan panen sebagai dampak cuaca pancaroba. “Petani yang sudah siap panen diminta langsung melakukan penanaman kembali sehingga kalau adapun gangguan cuaca tidak sampai mengganggu target produksi padi tahun 2016 yang sebanyak 4.628.968 ton GKG (gabah kering giling),” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Sumut Aspan Sofian di Medan, Selasa (26/1).

Menurut dia, percepatan tanaman akan bisa berjalan baik karena hasil ramalan cuaca, hujan masih akan ada hingga Februari 2016. “Jadi kalau ditanam akhir Januari atau awal Februari, hasil masih bisa bagus karena ada hujan,” katanya.

Distan sendiri sudah bersiap untuk mengawal dan membantu petani yang kesulitan atau mengalami gangguan tanam. “Distan Sumut misalnya akan membantu pengadaan pompa air. Distan Sumut sudah disuruh Kementerian Pertanian melaporkan kalau ada gangguan pertanian dampak cuaca,” ujar Aspan.

Di Nias, misalnya, Distan sedang mengolah air sungai untuk bisa dijadikan sumber air pertanian di kawasan itu. Namun, ujar Aspan, hingga akhir Januari 2016, Distan Sumut belum menerima laporan adanya gangguan serius dampak cuaca.

“Agar target produksi tetap tercapai dan pendapatan petani bertambah, Distan Sumut mendorong peningkatan indeks pertanaman dari rata-rata masih 1,5 kali per tahun. Harusnya penanaman padi minimal dua kali setahun,” katanya.

Dia menjelaskan, hasil angka sementara di 2015, produksi padi Sumut masih 4.334.591 ton. Sementara, pada 2016, target produksi padi sebesar 4.628.968 ton GKG dari luas tanam yang mencapai 830.700 hektare.

Pengamat ekonomi Su­mut Wahyu Ario Pratomo me­nyebutkan, pemerintah harus terus melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada petani untuk bisa menjalankan program pertanaman yang baik dan benar. “Target swasembada tidak bisa hanya dibebankan atau menjadi tanggung jawab petani. Tetapi terbesar di tangan pe­merintah,” katanya. (ant)

Close Ads X
Close Ads X