Medan | Jurnal Asia
Candi Somdet Nyanasamvara di Vihara Sakyamuni Buddha- Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) Jalan Cemara Boulevard Utara No 1 Komplek Cemara Asri diresmikan, Minggu (10/1). Kegiatan yang diawali dengan pembacaan Parrita Pencabutan Sima dirangkai dengan ritual pensakralan Uposathagara ITBC dihadiri ribuan umat Buddha.
Pada kegiatan tersebut, Y.M Choukun Dhammabandhit melakukan penahbisan untuk pertama kalinya di Deli Serdang kepada Samanera Giridhammo dan Samanera Bhadra menjadi Bhikkhu. Uposathagara tersebut mempunyai rangkaian tak terpisahkan dengan Baddha Sima yakni batu-batu pembatas yang ditanam di bawah gedung yang masing-masing mempunyai diagonal.
Peresmian dan penandatanganan prasasti Candi Somdet Nyanasamvara dilakukan oleh Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan, Dirjen Agama Buddha RI, Drs Dasikin M.Pd, Y.M Bhikkhu Jinnadhammo Mahathera.
Kemudian, Kepala Vihara Sakyamuni Buddha ITBC, Y.M Bhikkhu Khemanado Thera, Ketua Yayasan Buddha Vippasi Indonesia, Eddy Surya, mewakili Dewan Sangha Thailand, Choukun Brohm Medhi dan Choukun Dhammavaracharn serta mewakili Dewan Sangha Indonesia, YM Bhikkhu Sripannavaro Mahathera dan YM Bhikkhu Suryanadi Mahathera.
Para bikkhu yang hadir dalam peresmian tersebut diantaranya, Choukun Dhammabandhit, Choukun Theppsiddhimolee, Choukun Rajawarabhorn. Kemudian, Choukun Pharaprasatsarakhun, Choukun Bodhinandamunee, Choukun Pannavaraborn, Y.M Bhikkhu Dhammavijayo Mahathera, Choukun Winaisatornn dan 70 bhikkhu lainnya.
Kepala Vihara Sakyamuni Buddha ITBC, Y.M Bhikkhu Khemanado Thera mengatakan, diawal tahun 2016, satu sejarah telah tertoreh di Deli Serdang Sumatera Utara di mana pada hari ini (red, Minggu) telah diresmikan Candi Somdet Nyanasamvara. Pembangunan candi ini sebagai wujud penghormatan kepada yang Dipermuliakan Somdet Nyanasamvara Somdet Phra Sangharaja.
“Dengan dibangunnya Candi Somdet Nyanasamvara ini tentunya memberikan kesempatan umat Buddha untuk melakukan penghormatan kepada yang Dipermuliakan Somdet Nyanasamvara Somdet Phra Sangharaja. Beliau telah memberikan kontribusi positif kepada perkembangan agama Buddha di Indonesia yang kembali tercatat di Pulau Sumatera sejak runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan Mojopahit,” tuturnya disela-sela peresmian, Minggu (10/1).
Diceritakannya, pada tahun 1960an, Somdet Nyanasamvara datang ke Indonesia di mana agama Buddha masih minoritas. Beliau melihat, masih kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan Puja Bakti sehingga beliau mengutus dua dhamma duta pertama kali. Dan pada 1970, ini merupakan tonggak sejarah agama Buddha karena beliau telah melakukan penahbisan 5 bhikkhu dan hingga saat ini yang masih ada salah satunya ialah Y.M Bhikkhu Jinnadhammo Mahathera.
“Dengan melihat proses yang panjang dan demikian rumitnya di mana pada saat itu perkembangan agama Buddha seperti ini, sudah sepantasnya umat Buddha memberikan penghormatan kepada beliau. Ini perkembangan sejarah Buddhadhamma di Bumi Andalas yang harus terus ditumbuhkan,” ucapnya.
Diterangkan Bhikkhu Khemanado, proses pembangunan Candi Somdet Nyanasamvara sekitar 6 bulan. Di mana material candi menggunakan batu candi yang berasal dari Sukabumi dan di dalam candi terdapat sebuah Buddha Rupang yang bernama Phrapairipinat yang artinya para pengganggu menyingkir.
“Kami berharap umat Buddha semakin semangat berkontribusi kepada masyarakat sehingga kerukunan dapat terjalin. Semoga berkah dan peresmian dan pensakralan ini akan membawa kedamaian bagi Deli Serdang dan Medan, masyarakat Indonesia serta kebahagiaan bagi semua makhluk tanpa batas,” katanya.
Dirjen Agama Buddha RI, Drs Dasikin M.Pd mengungkapkan, acara ini merupakan wujud syukur dan terimakasih atas perjuangan Sangha dan umat Buddha untuk perkembangan agama Buddha. Pasalnya, dewasa ini perkembangan agama Buddha sangat baik, baik dari sisi pembangunan tempat ibadah umat atau vihara.
“Dengan diresmikannya Candi Somdet Nyanasamvara diharapkan dapat berfungsi meningkatkan keyakinan umat Buddha dan digunakan semaksimal mungkin. Dan kami mengimbau agar umat Buddha menjadikan tempat ini untuk meningkatkan moralitas,” tukasnya.
Sementara, Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan mengatakan, peresmian Candi Somdet Nyanasamvara dan pensakralan Vihara ini merupakan bagian penting dalam pengembangan agama di Deli Serdang. Dan diharapkan berdampak luas dalam peningkatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan membentuk jati diri bangsa khususnya dikalangan anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa.
“Sebagai tempat peribadatan, keberadaannya telah berkontribusi terhadap perkembangan umat. Oleh karena itu, pemerintah dan segenap instansi lainnya termasuk umat beragama termasuk umat Buddha akan terus berupaya dan membangun sarana ibadah yang selain berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sarana untuk membangun budaya umat untuk pengembangan kehidupan sosial bersama,” tukasnya.
Pihaknya juga berharap, ke depan candi ini akan dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan sebaik-baiknya khususnya dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Sehingga nantinya benar-benar tidak ada jurang pemisah antara umat Buddha dan masyarakat sekitar.
“Mari kita jadikan, candi ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di daerah ini. Saya ingin mengajak seluruh umat Buddha untuk menghimpun kekuatan umat di wilayah ini, bersinerji melakukan sentuhan-sentuhan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan dalam menyebarkan nilai kasih sayang dan kesetiakawanan,” tutupnya.
(netty)