Jakarta | Jurnal Asia
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan rata-rata nilai transaksi saham harian di 2016 sebesar Rp7 triliun. Namun target tersebut dinilai tidak realistis. Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan memang perekonomian Indonesia di tahun depan akan membaik yang akan berdampak pada transaksi perdagangan saham. Namun menurut perhitungannya, nilai transaksi harian di tahun depan tidak akan tembus di level Rp7 triliun.
“Menurut saya tahun depan bisa Rp6,5 sampai Rp6,7 triliun, itu sudah maksimal. Bukannya kita pesimis, tapi menurut saya realistisnya ya segitu,” tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/11).
Menurutnya, dari perkiraan nilai transaksi harian tersebut, saham sektor perbankan yang akan menjadi pendorong utama. Pasalnya tahun depan pertumbuhan penyaluran kredit di industri perbankan akan ditingkatkan.
“Karena menurut BI tahun depan kredit perbankan bisa tumbuh 12-14 persen. Malah kalau menurut saya bisa tumbuh 13-15 persen. Jadi yang menikmati duluan perbankan, kedua konstruksi, ketiga infrastruktur, keempat konsumer dan konsumer relatif, seperti makanan minuman dan retail,” pungkasnya. (oz)