Antisipasi Ricuh Pilkada | Ribuan Polisi Dikerahkan ke Nisel

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Ngadino memimpin langsung upacara apel pengecekan pergeseran pasukan pengamanan Pilkada, di halaman KS Tubun Mapoldasu, Jalan SM Raja km 8,5 Medan, Jumat (27/11) pagi.

Dalam agenda apel pengecekan pergeseran pasukan pengamanan itu, Nias Selatan (Nisel) menjadi lokasi pengamanan dengan jumlah personil terbanyak hingga 680 personil Pam TPS. Sementara untuk penindakan disiapkan 150 personil. Selain itu, Polres Niseljuga menurunkan 80 personil Penindakan dan 440 personil Pam TPS.

“Jumlah itu dipersiapkan karena memang di sana dianggap paling rawan. Personil Pam TPS itu adalah personil yang disiagakan di TPS, sementara personil penindakan itu dipersiapkan untuk diturunkan apabila sewaktu-waktu terjadi kerusuhan,” kata Ngadino.

Selain kedua wilayah itu, wilayah lain yang juga menyelenggarakan Pilkada yang diamankan oleh kepolisian adalah Polres Sergai 95 Personil Pam TPS, Tanah Karo 106 personil Pam TPS, Polres Simalungun 150 Personil Pam TPS dan 150 personil Penindakan, Polres Pematang Siantar 50 personil Pam TPS, Polres Asahan 180 personil Pam TPS, Labuhan Batu 100 per­sonil penindakan dan 100 Pam TPS .

Kemudian Polres Madina 60 personil Pam TPS, Taput 196 per­sonil Pam TPS, Tobasa 30 personil penindakan dan 100 personil Pam TPS, Samosir 60 personil pe­nindakan dan 200 personil Pam TPS, Humbahas 60 personil penindakan dan 242 Pam TPS, Pakpak Barat 30 personil penindakan dan 100 per­sonil Pam TPS , Sibolga 63 personil penindakan dan 83 Pam TPS. Dalam pidatonya, Ngadino berpesan kepada para anggota agar menjalankan tugas pengamanan tersebut dengan tulus dan iklas serta menjadi ibadah untuk setiap anggota.

Diakhir arahannya, mantan Wakabaharkam Mabes Polri itu menyampaikan beberapa atensi untak ditindak lanjuti dalam pelaksanaan Pengamanan Pilkada serentak tahun 2015 nanti. Atensi itu adalah dengan meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME dalam setiap pelaksanaan tugas, mempersiapkan fisik dan mental, menjaga perilaku dan meghormati adat istiadat setempat dimanapun anggota bertugas.

“Berpegang teguh prinsip netralitas Polri dalam Pilkada, melakukan koordinasi dan kerjasama dengan penyelenggara Pilkada lainnya dan yang terakhir adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan anggota dalam setiap pelaksanaan tugas,” pinta Ngadino.

Antisipasi Bentrok Massal
Selain mewaspadai aksi kejahatan jalanan yang dianggap dapat mengganggu kondusifitasan kota Medan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan, pada tanggal 9 Desember nanti. Polresta Medan juga mewaspadai adanya potensi kerusuhan dari dua belah pihak kelompok pendukung pasangan calon.

Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan, Jumat (27/11), mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengamanan terhadap seluruh proses tahapan Pilkada di Medan.
“Sejak awal tahapan sudah melakukan pengamanan, mulai dari verivikasi paslon dan pemilih, masa kampanye, proses pencoblosan, dan pelantikan nanti, kita benar benar serius melakukan pengamanan Pilkada,” ujar Mardiaz.

Mantan Kapolres Madina ini mengutarakan pihaknya juga mengantisipasi potensi kerawanan Pilkada mulai dari aksi kejahatan jalanan sampai dengan potensi kerusuhan dari kedua belah pihak pendukung paslon.

“Hingga saat ini kota Medan masih kondusif terhadap potensi gangguan itu, dan kita yakin kedua pasangan calon merupakan kalangan intelektual yang mampu bersama menjaga kota Medan,” imbuh Mardiaz.

“Untuk 17 Kecamatan Kota Medan yang masuk wilkum (wilayah hukum) polresta medan belum ada yang dikatakan rawan namun dalam pola pengamanan TPS ada yang dikategorikan rawan 1 dan rawan 2, itu didasarkan dari jauhnya TPS 1 ke TPS lainnya,” sambungnya.

Mardiaz menegaskan pihaknya telah melakukan simulasi kerusuhan unjuk rasa yang berpotensi timbul dari kelompok masa pendukung, dan akan melakukan tindakan tegas bagi siapa saja yang berupaya merusak ketertiban kota Medan.

Sementara, menjelang tahapan pencoblosan nanti, pihaknya melakukan pengamanan terhadap proses distribusi surat suara dengan melakukan pengawalan. “Untuk pengamanan distribusi surat suara dan sebagainya dilakukan secara melekat mulai dari tempat dicetak hingga diantar ke tempat tujuan, begitu juga nantinya setelah selesai pencoblosan,” kata Mardiaz.

Dihari pencoblosan nanti, beber Mardiaz, pihaknya akan mengerahkan 2 personil untuk menjaga 5 TPS (Tempat Pengumutan Suara). “Jadi skemanya nanti untuk wilayah yang dianggap 2 polisi di 5 TPS, untuk daerah rawan I yakni 2 personil di 2 TPS, dan Rawan II 2 personil di 3 TPS,” terang Mardiaz.

140 Tahanan
Sementara, Kasat Tahti Polresta Medan Iptu B. Simarmata ketika dikonfirmasi berapa jumlah tahanan yang ikut memilih Pilkada kota Medan mengatakan ada 140 tahanan dewasa yang berhak ikut menjoblos Pilkada kota Medan. “140 tahanan ini sudah kita laporkan ke Poldasu. Ini merupakan daftar sementara karena mereka belum menyerahkan C6,” jelas Simarmata.

Dari 140 tahanan ini lanjutnya, biasanya tidak semua ikut menjoblos karena sebelum hari H, mereka ada yang dipindah tahanannya ke Rutan Tg. Gusta. “Tapi kalau tahanan ini sudah memiliki C6, dimana ditahan bisa ikut Pilkada kota Medan,” jelasnya. Dirinya berharap pihak keluarga tersangka segera membawakan C6 kepada tersangka agar bisa didaftarkan untuk ikut Pilkada kota Medan.

Kapolri Jamin Keamanan Pilkada
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjamin persiapan pengamanan jelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah serentak 9 Desember 2015. Menurut Badrodin tidak ada kendala berarti yang ditemui aparat kepolisian pusat maupun daerah jelang berlangsungnya pesta demokrasi daerah serentak awal bulan depan.

“Persiapan pengamanan saya sudah cek, saya pikir cukup baik itu rencana pengamanannya, personil, penempatan anggota, pelatihan, sarana perlengkapan, dan juga anggarannya sudah siap semua termasuk juga koordinasi. Hampir semuanya kita siap,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/11).

Hingga H-12 pelaksanaan Pilkada serentak, sejumlah permasalahan masih dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum dan pihak lain yang terlibat dalam perhelatan pesta demokrasi itu.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman beberapa waktu lalu mengatakan, kesiapan logistik masih terkendala di beberapa daerah bermasalah pencalonannya. Seperti di Manado dan Boven Digoel yang berulang kali menetapkan dan membatalkan pencalonan Jimmy Rimba Rogi dan Yusak Yaluo karena berstatus narapidana bebas bersyarat.

Berdasarkan data terkini, Arief mengatakan produksi logistik sudah selesai 100 persen. Kebutuhan juga sudah 88 persen tersedia di daerah peserta Pilkada serentak 2015.
Sebanyak 74 persen daerah sudah dilakukan penyortiran dan pelipatan kertas suara oleh KPU setempat. Sebanyak tiga persen daerah juga mulai pendistribusian surat suara ke beberapa daerah yang sulit terjangkau. (ant/(bowo/ial)

Close Ads X
Close Ads X