Palang Perlintasan SM Raja Tak Turun | Angkot dan 13 Penumpang Terseret Kereta Api

foto UTAMA
Medan | Jurnal Asia
Arus kendaraan di perlintasan rel Jalan Sisimangaraja, persis di depan Kampus Kedokteran UISU, Rabu (25/11) siang sekira pukul 15.00 WIB berubah horor. Pasalnya, kereta api penumpang kelas ekonomi jurusan Tanjung Balai-Medan, menabrak angkutan kota (angkot) Nasional berikut 13 penumpangnya hingga terseret sejauh ratusan meter.

Akibat kecelakaan ini, 13 korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Permata Bunda dan Pirngadi Medan. Sebagian besar diantara mereka menderita luka parah di bagian kepala dan patah tulang. Saksi mata kejadian, Katang Sanjaya mengutarakan kejadian bermula ketika angkot BK 7670 DL jurusan Sunggal-Amplas, melaju dengan kecepatan sedang dari arah Jalan Sisingamaraja menuju Amplas.

Sesampainya di TKP, pengemudi angkot, Gelora Purba (42) warga Jalan Bunga Kantil XVII, Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang lantas perlahan-lahan melewati barisan besi rel. Nahas dalam hitungan persekian detik, dari arah Tanjung Balai menuju Medan, kereta api Ekonomi melaju kencang, dan langsung menghantam bagian kiri body mobil angkot tersebut. Tak ayal suara jeritan minta tolong pun terdengar dan suasana berubah mencekam.

“Palang pintu sama sirinenya gak berfungsi. Mungkin lupa pegawainya, sedangkan angkotnya jalan saja. Jadi pas sampai di tengah perlintasan langsung ditabrak,” kata Katang yang sehari-hari bekerja sebagai Security itu.

Kereta Api bahkan terus menyeret angkot sejauh 100 meter ke dalam dari perlintasan rel kereta api. Katang menyebu, mengetahui telah terjadi kecelakaan, masinis sontak menghentikan laju kereta api. “Sempat juga mundur lagi kereta apinya. Karena ada korban yang terjepit, makanya mundur. Mereka rata-rata luka pendarahan di bagian kepala,” ungkap Katang.

Lanjut dikatakannya, palang pintu perlintasan rel kereta api di Jalan SM Raja kerap tidak berfungsi, bila ada kereta yang melintas. “Memang sering tidak berfungsi, kadang palangnya aja berfungsi, kadang sirinenya aja yang bunyi, dan kadang gak ada tanda-tanda sama sekali,” tambah Julius (28) warga sekitar.

Pasca insiden tragis ini, warga sekitar dibantu petugas Polsek Medan Area kemudian mengevakuasi seluruh korban. Diantaranya diboyong ke RS Permata Bunda dan Pirngadi Medan.“Sama supir ada 15 orang penumpang. 11 orang dirawat di RS Permata Bunda, dan 2 orang di RS Pirngadi Medan. Sedangkan 2 orang lagi selamat bernama Syaiful Amri dan Jumanto, karena melompat dari angkot. Seluruh korban luka-luka dan penumpang tewas belum ada,” ujar Kapolsek Medan Kota Kompol Ronald F Sipayung ketika dikonfirmasi melalui selular, Rabu sore kemarin. Lanjut dijelaskannya, pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini terjadi dengan memintai keterangan saksi dan korban.

“Masih kita dalami penyebabnya. Ada yang bilang karena pintu palang rusak, mungkin juga karena angkot menerobos. Masih dalam penyelidikan,” kata Ronald. Disinggung mengenai, adanya kelalaian yang dilakukan oleh pekerja PT KAI yang tidak mengaktifkan rambu-rambu peringatan, sehingga menyebabkan kecelakaan ini terjadi, Ronald menjawab akan melakukan koordinasi dengan pihak PT KAI. “Begitu setelah kejadian, pihak PT KAI langsung membawa pekerja penjaga palang pintu kereta api. Kita akan koordinasi terkait dugaan tersebut,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, pasca kecelakaan ratusan warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Masyarakat melihat angkot dalam kondisi ringsek dan terbalik. Tampak di sekitar TKP serpihak kaca dan darah korban berceceran. Sedangkan mobil angkutan dalam kondisi remuk berat, akhirnya dibawa ke Polsek Medan Kota sebagai barang bukti. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X