Kejuaraan Wushu Dunia | Tambah Dua Emas Indonesia Salip Hongkong

Pewushu Indonesia Juwita Niza Wasni (kanan) bersama juara kedua Ivana Ardelia Irmanto berpose ketika penganugerahan medali nomor Nandao putri pada Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (17/11). Juwita Niza Wasni menjadi juara pada nomor Nandao putri setelah berhasil mengumpulkan nilai 9.62, disusul Ivana Ardelia Irmanto dengan nilai 9.60 dan Luxi Ruxi Lee dengan nilai 9.40. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15
Pewushu Indonesia Juwita Niza Wasni (kanan) bersama juara kedua Ivana Ardelia Irmanto berpose ketika penganugerahan medali nomor Nandao putri pada Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (17/11). Juwita Niza Wasni menjadi juara pada nomor Nandao putri setelah berhasil mengumpulkan nilai 9.62, disusul Ivana Ardelia Irmanto dengan nilai 9.60 dan Luxi Ruxi Lee dengan nilai 9.40. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta | Jurnal Asia
Indonesia meraih dua medali emas plus satu medali perunggu pada Selasa (17/11) pagi. Emas dipersembahkan Charles Sutanto dan Juwita Niza Wasni sedangkan medali perak diraih oleh Ivana Ardelia Irmanto.

Charles meraih emas di nomor Qiangshu setelah dirinya unggul atas Weng Son Weng (Malaysia) dan Tomoya Okawa (Jepang) di babak final.Sementara itu Juwita dan Ivana meraih medali dari nomor Nandao.

Bagi Charles, ini adalah medali emas kedua yang diraihnya di Kejuaraan Dunia kali ini setelah sebelumnya ia meraih emas di nomor Jianshu. Torehan dua emas Charles membuat dirinya sejajar dengan Lindswell Kwok yang juga menyabet dua medali emas di ajang ini. Lindswell mendapat emas dari nomor andalannya, Taijijian dan Taijiquan di hari kedua turnamen.
Dengan demikian sejauh ini Indonesia sudah meraih 5 emas 1 perak 3 perunggu dan berhak duduk di posisi kedua di bawah China yang telah menyabet tujuh emas.

Kemungkinan Indonesia untuk dapat merebut tempat China di puncak masih terbuka lebar. Pasalnya hingga saat ini Indonesia masih menyisakan lima atlet yang masuk ke semifinal di nomor Sanda yakni Junita Malau (48kg Putri), Moria Manalu (60kg Putri), Yosef Fau Neonnub (48kg Putra), Gunawan (52kg Putra), dan Yusuf Widiyanto (56kg Putra).

“Di Asia, pesaing utama Indonesia itu Iran, Vietnam, dan Cina. Jadi kami masih harus cari kunci kelemahan mereka,” ucap Maruli, pelatih tim Sanda Indonesia, kepada para wartawan kemarin sore (16/11).

Juwita Tak Puas
Atlet wushu putri Indonesia Juwita Niza Wasni kembali merebut medali emas dalam Kejuaraan Dunia Wushu Ke-13 untuk nomor jurus (taolu) putri. “Saya tetap tidak puas karena belum menunjukkan penampilan terbaik. Lompatan dan ekspresi saya tidak keluar. Saya kelelahan pada penampilan sore ini karena tadi pagi saya juga tampil untuk nomor nandao,” kata Juwita selepas perlombaan wushu nomor taolu nangun putri di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).

Juwita merebut medali emas nomor taolu nangun putri dengan nilai 9,58. Juwita menang tipis dari atlet putri Hong Kong Ka Ying Yuen yang meraih medali perak dengan nilai 9,57.
Atlet putri lain Indonsia Ivana Ardelia Irmanto mempersembahkan medali perunggu pada nomor yang sama setelah meraih nilai 9,51. “Stamina saya terkuras dan saya tampil kurang maksimal. Tapi, hasil ini melebihi harapan saya karena saya hanya ingin tampil bagus dalam Kejuaraan Dunia ini,” kata Juwita.

Juwita mengaku akan berlatih lebih keras untuk menampilkan lompatan dan ekspresi selain mengontrol diri agar tidak gugup saat berlomba. “Ketiadaan atlet Tiongkok yang turun pada nomor nangun putri bukan lantas peluang menang bagi saya. Jika ada atlet Tiongkok, saya tetap harus tampil lebih baik dan tidak menganggap enteng atlet negara lain,” katanya. Sebelumnya pada perlombaan nomor taolu nandao putri, Juwita juga meraih medali emas. Sedangkan Ivana menyumbang medali perak bagi Indonesia pada nomor taolu nandao putri. (ant/cnn)

Close Ads X
Close Ads X