Kadin: UKM dan Industri Kreatif Perlu Dukungan Pemerintah

Jakarta | Jurnal Asia
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani menilai semua lini bisnis perlu digerakkan guna menyokong laju pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah perlambatan ekonomi global.

Ia mengatakan sektor-sektor UKM dan industri kreatif yang selama ini mendapat porsi kecil harus ikut didorong karena lebih kokoh dalam menghadapi gejolak pasar global. Menurut dia, imbas gejolak di pasar global tidak begitu men­yentuh sektor UKM dan industri kreatif.

“Karena ini, sektor ini, walau­pun berskala kecil dan kontribusinya terhadap eko­nomi nasional masih di bawah lima persen, sangat layak diandalkan sebagai salah satu solusi penggerak ekonomi nasional,” papar Rosan dalam siaran persnya kepada Investor Daily, Jakarta, Jumat (9/10).

Bandung dan Jawa Barat secara umum, kata Rosan, merupakan pusat industri kreatif dan UKM nasional. Bandung, misalnya, sudah lama dikenal sebagai pusat kreativitas dalam hal desain, fashion, arsitektur, film dan video, radio, musik, hingga teknologi perangkat lunak.

Bandung dikenal sebagai trend setter dalam hal mode bagi kaum muda, selain telah menguatkan posisi sebagai kota jasa yang menawarkan berbagai produk distro, kuliner, rumah produksi sinetron, dan produk seni rupa.

Dalam pandangan Rosan, Tan­tangan yang dihadapi in­dustri kreatif adalah minimnya kebijakan yang mendukung iklim kreasi, misalnya dalam hal perijinan,investasi, permodalan, dan perlindungan hak cipta.

Problem lainnya adalah industri kreatif yang acapkali berskala home industry masih berjalan sendiri-sendiri dan belum bersinergi untuk mem­perkuat posisi tawar di pasar. “Yang dibutuhkan adalah for­mula rantai ekonomi bagi industri kreatif, yang mencakup kegiatan kreasi, produksi, hingga distribusi atau pemasaran. Bila rangkaian kegiatan ini bisa disinergikan maka produktivitas dan nilainya bisa jauh lebih besar,” terang Rosan.

Dia meyakini, bila UKM mampu digerakkan, pertum­buhan ekonomi Jabar, meskipun melambat namun bisa tetap di atas angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Yang terpenting, sektor yang terbukti berkontribusi bagi roda perekonomian provinsi dan memiliki peluang pasar yang besar bisa mendapatkan prioritas pemerintah.
(bsc)

Close Ads X
Close Ads X