Langkat Bangun Jembatan Gantung Pertama di Sumut

Jembatan Gantung
Langkat | Jurnal Asia
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat akan membangun jembatan gantung di atas Sungai Wampu, di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sebagai penghubung Sumut dan Aceh. Pembangunan jembatan gantung ini merupakan pertama di Sumut.

Jembatan ala spanyol yang mirip dengan Jembatan Ba­re­lang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) itu, akan dibangun se­panjang 140 meter dan lebar 13 meter. Pantauan Jurnal Asia, Ka­mis (8/10), satu unit mobil pengangkut sampah dan be­berapa petugas kebersihan melakukan pembersihan lokasi pembangunan jembatan. Bu­kan hanya dipinggir sungai, pem­bersihan sampah juga dila­kukan di pondasi bawah jembatan guna mem­perlancar arus air sungai.

Kadis Kebersihan dan Per­ta­manan Kabupaten Langkat Syah­madi, ketika ditemui di lokasi me­nyebutkan, pembersihan dilakukan untuk memperlancar pembangunan jembatan serta arus sungai yang tersumbat akibat tumpukan sampah yang menyangkut di pondasi jem­batan.

“Ya, semua kita bersihkan. Selain tapak untuk pengecoran pondasi jembatan baru, sampah yang menyangkut di pondasi jembatan saat ini juga akan diangkut untuk memperlancar arus sungai,” kata dia.

Terkait pembangunan jem­batan, Syahmadi me_ngatakan, sesuai informasi yang saya peroleh, jembatan yang akan dibangun merupakan satu-sa­tunya jembatan gantung di Sumatera Utara.
“Kita hanya membersihkan lokasi pembangunannya saja agar proyek jembatan nasional ini segera dibangun,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ca­mat Stabat M Nurta juga ter­lihat melakukan pendataan ter­kait pembangunan jembatan gantung tersebut. “Ya, kita hanya mengecek kondisi lokasi pembangunan jembatan sebagai laporan,” katanya singkat.

Menurut sejumlah pekerja konstruksi yang ditemui di lokasi menyebutkan, pembangunan jembatan baru akan dimulai pada akhir tahun ini. Lama pekerjaan selama dua tahun atau rampung pada 2018 mendatang.

“Ini proyek nasional, target pekerjaannya 2-2,5 tahun baru selesai. Konstruksi jembatan gantung ini, sama persis dengan Jembatan Barelang, Batam. Tidak menggunakan pondasi tengah, agar tidak mengganggu arus sungai,” ucapnya.

Saat ini, kata dia, pekerjaan masih sebatas pembuatan pa­ku beton sebagai pondasi, se­mentara bahan baku lainnya masih belum sampai. “Inikan belum masuk tahap pekerjaan, masihm empersiapkan rangka besi untuk pondasinya saja,” ucap seorang pekerja dari PT Purna Jasa Bima Pratama se­la­ku kontraktor pembangunan jembatan. (reza fahlevi)

Close Ads X
Close Ads X