Saratoga Tegaskan Proses Akuisisi Saham Taxi Express Lanjut

Jakarta | Jurnal Asia
PT Saratoga Investama Se­daya Tbk (SRTG) menegaskan ma­sih berupaya mengakuisisi sa­ham PT Express Transindo Tran­sindo Utama Tbk (TAXI) ken­d­ati kabar batalnya akuisisi ini santer diperbincangkan.

Sekretaris Perusahaan Sara­toga Investama, Ira Dompas, me­nya­takan perusahaan invesasi ben­tukan Sandiaga S. Uno ini ma­sih berpegang pada surat pe­ngu­muman proses due dilligence yang telah disampaikan perseroan ke­pada otoritas keuangan dan pasar modal.

“Menanggapi pertanyaan se­hubungan dengan Express Tran­sindo, maka dengan ini kami sam­paikan bahwa sampai dengan saat ini Proses due dilligince ma­sih berlangsung sesuai dengan surat dan pengumuman terakhir yang kami sampaikan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau BEI (Bursa Efek Indonesia),” ujar Ira, Jumat (2/10).

Ira menjelaskan, pihaknya terikat dengan perjanjian dengan Express Transindo untuk tidak memberikan informasi selama proses tersebut masih berjalan. Atas dasar hal tersebut, pihaknya belum bisa memberikan komentar lebih detail terkait akuisisi ini. “Kami terikat oleh Non Dis­closure Agreement (NDA) dan tidak dapat memberikan ko­mentar lebih lanjut pada saat ini,” tuturnya.

Sebelumnya, saham Express Transindo sempat dihentikan per­dagangannya pada 1 Okto­ber 2015 setelah harganya an­­jlok 58,61 persen sejak 11 Sep­tember 2015. Kejatuhan sa­ham perusahaan operator taxi itu bersamaan dengan ber­hem­bus­nya kabar gagalnya aku­isisi Saratoga.

Analis PT Bahana Securities, Agustinus Reza Kirana adalah sah satu yang sempat mengaitkan kejatuhan saham Express Transindo dengan isu gagalnya akuisisi saham oleh Saratoga Investama.
“Kabar buruk terlihat setelah saham Express jatuh dari puncaknya hingga 70 persen dan turun 48 persen sejak awal tahun, kami percaya saham (TAXI) terkena kabar buruk dari gagalnya akuisisi oleh Saratoga Group,” tulisnya dalam riset, belum lama ini.

Saratoga Investama awalnya berencana mengambil alih 51 persen saham Express Transindo dari Grup Rajawali Corpora, milik Peter Sondakh. Kedua belah pihak telah meneken perjanjian kemungkinan pengambilalihan 1,09 miliar saham TAXI pada April 2015.

Dari sisi kinerja, Express Tran­sind­o membukukan pen­dapatan Rp247,09 miliar sepanjang kuartal I 2015, atau naik dari posisi Rp182,01 miliar di kuartal I 2014. Namun laba bersih Express turun menjadi Rp20,32 miliar, da­ri Rp29,21 miliar di kuartal I 2014. Beban bunga tumbuh 82 per­sen secara tahunan menjadi Rp1 triliun karena penerbitan obligasi untuk ekspansi armada pada 2014.

Menajemen Express se­be­lum­nya mengakui tengah meng­hadapi berbagai tantangan pada tahun ini. Terutama karena perlambatan ekonomi, naiknya harga BBM, serta meningkatnya inflasi.
Express Transindo kini tengah be­rfokus untuk meningkatkan ku­alitas sektor IT perseroan. Pa­da kuartal I, manajemen sudah menghabiskan sekitar Rp100 miliar dana belanja modal untuk bidang IT, dari total sebesar Rp430 miliar. Hal itu diharap bisa men­dongkrak pendapatan agar se­suai target.
(cnn)

Close Ads X
Close Ads X