So’e| Jurnal Asia
Yayasan Bina Tani Sejatera (YBTS) menggelar pameran teknologi sayuran dan ketangguhan rakyat bersama sejumlah kelompok tani di Desa Tubuhue, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kamis (27/8).
“Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk memperkenalkan program ketangguhan dan penghidupan melalui budidaya sayuran dan pertanian hortikultura,” kata Ketua YBTS Edwin Saragih kepada Antara, di Desa Tubuhue, Timur Tengah Selatan (TTS).
Ia menyebutkan, ada enam rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan tersebut di antaranya transfer pengetahuan cara bertanam yang baik, konservasi sumber mata air dan lingkungan serta pengembangan sistem irigasi pertanian.
Kemudian peningkatan akses petani terhadap informasi iklim, peningkatan pendapatan petani dan pembangunan koperasi serta peningkatan akses pasar. Edwin menambahkan, YBTS bermaksud membangun sinergi dan kerja sama dengan pemerintah daerah dengan harapan program yang dilaksanakan dapat menjadi “model” yang dapat diadopsi dan direplikasi. “Kita selama ini selalu berkoordinasi dengan pemda setempat agar bisa diterapkan di sejumlah desa di NTT,” katanya.
Dia menambahkan, di Desa Tubuhoe ada enam kelompok tani yang bergabung dengan YBTS di antaranya, Kelompok Tani Tunas Muda, Nifunenobais, Naomat, Tithetnao, Nekmese serta Pelita.
Pameran ini juga bertujuan untuk menunjukan bahwa walaupun musim kemarau warga di kabupaten TTS khususnya Tubuhue tetap tangguh dalam mengelola hasil tanam untuk meningkatkan perekonomian.
Dari pantauan Antara, stan-stan yang dibangun untuk digelarnya acara tersebut dindingnya terbuat dari pelepah daun kelapa dan atapnya dipasang terpal. Setiap stan terdiri atas sejumlah kelompok tani yang di dalamnya memamerkan sejumlah hasil tani, mulai dari tomat, cabe rawit serta cabe besar hibrida dan sebagainya. Edwin mengatakan, untuk wilayah NTT baru dua kabupaten yang telah berhasil menerapkan teknologi sayur-sayuran, salah satunya di kabupaten TTS. (ant)