Dolar Dongkrak Harga Tahu Tempe

Denpasar | Jurnal Asia
Ketua Koperasi Tahu dan Tempe Wilayah Kota Denpasar, Agus Man, mengatakan, mele­mah­nya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang lebih dari Rp14.000 ber­dam­pak pada biaya produksi ta­hu-tempe.

Penghasilan pembuat dan pe­nyalur tahu-tempe bisa me­nurun, dampak tidak lang­sung dari gejolak eko­nomi dipicu de­valuasi yuan. “Sebelum nilai mata uang dolar melambung, bia­sanya dalam satu hari penghasilan koperasi bisa mencapai Rp10 juta,” kata Agus Man, Kamis (27/8).

Kini, penghasilan mereka ber­kurang 40 persen alias cuma Rp6 ju­ta sehari. Harga kedelai yang tidak stabil itu menyebabkan penghasilan berkurang. “Harga kedelai tiap harinya selalu beru­ba­h-rubah, kadang naik, ka­dang­nya juga turun,” kata Man.

Dulu gejolak produksi ta­hu-tempe ini pernah juga ter­jadi ka­rena harga kedelai ke­b­a­nya­kan impor, ikut naik. Pe­nye­lesaiannya, ukuran tahu dan tem­pe lalu diperkecil agar harga ti­dak naik tajam. (ant)

Close Ads X
Close Ads X