PABBSI Sumut Bawa 21 Atlet ke Pra PON

HL DUA___PABBSI
Medan | Jurnal Asia
Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumatera Utara sedang mempersiapkan sebanyak 21 atlet menghadapi Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) pada 26 Sep­tem­ber-7 Oktober 2015 di Bandung Jawa Barat.

Ketum Pengprov PABBSI Sumut, M Husni, melalui Sekretaris Umum Syafaruddin Lubis menga­ta­kan, saat ini Pengprov sedang melakukan Pelatda berjalan hingga menjelang Pra PON yang terdiri dari beberapa kabupaten/kota, seperti Medan, Binjai, Sergai, Tebingtinggi serta Asahan.

Untuk atlet keseluruhan ber­jum­­lah 21 orang, masing masing angkat berat terdiri 7 putra dan 1 putri, angkat besi 2 putri dan 3 putra, dan 8 atlet binaraga. Atlet angkat berat dan angkat besi dipusatkan di gedung PABBSI Jalan Masjid Desa Helvetia Kabuparen Deliserdang, sedangkan binaraga yang sebagian besar merupakan pegawai, diberi leluasa menjalani latihan di Pengcab masing-masing. Untuk pelatih, cabang angkat berat yakni Nanang Suheri, angkat besi Budi Pramuli, dan Siti Aisyah cabang binaraga.

Meski demikian, persiapan menjelang Pra PON tersebut diakui Syafaruddin terbentur sejumlah kendala yang tidak lain adalah minimnya anggaran dana. “Kalau dari segi kendala pastinya sama dengan cabor lain di mana bantuan dari pemerintah ke KONI Sumut sangat minim. Sementara KONI memasang target PABBSI dapat meraih prestasi baik dari PON sebelumnya. Begitupun, kita tidak mau itu menjadi alasan, pastinya kita harus optimis dengan persiapan yang ada saat ini,” ujarnya, kemarin.

Terkait kendala yang dialami tersebut, ia menambahkan bers­ama pengurus PABBSI Sumut sedang gencar mencari donatur yang mau bekerja sama untuk membantu permasalahan anggaran. Terbukti, saat ini PDAM sudah memberi persetujuan untuk membantu persiapan PABSSI Sumut menuju Pra PON dan PON nantinya.

“Kemarin kita sudah audiensi ke PDAM Tirtanadi. Mereka maulah ikut berpartisipasi, hanya saja perkara besar kecilnya kita tidak tahu. Bahkan, usai Pra PON nanti, kami akan mencari produk untuk menjadi bapak angkat cabor PABBSI Sumut. Namun, disini pengurus sifatnya hanya mencari dan mengontrol saja. Selebihnya untuk reward prestasi, itu urusan atlet dengan produk tersebut ,” katanya.

Bicara mengenai target nan­tinya, ia menginginkan ada­nya penambahan medali dari PON 2012 di Riau. Tercatat di PON lalu, PABSSI Sumut hanya mem­pero­leh 3 medali perunggu dari cabang angkat berat. Ia memiliki keyakinaan di Pra PON nanti sebagian besar para lipter mampu lolos ke PON. Menurutnya, ada atau tidak ada bantuan dari Pemerintah, Pengprov tetap berusaha memaksimalkan prestasi jauh lebih baik dari PON sebelumnya.

“Secara pribadi saya tetap optimis di Pra PON nanti, Sumut dapat meningkatkan prestasi dari PON sebelumnya, setidaknya meraih 2 emas. Namun bukan ber­arti atlet lain tidak memiliki kans menyumbangkan medali. Setelah Pra PON berakhir, kami baru kembali berpikir bagaimana mendapat prestasi terbaik di PON., “ tambahnya.

Disebutkannya peluang medali akan datang melalui cabang angkat besi Mona Julia Rahayu kelas (69 Kg), angkat berat Rico, Daud, dan Teguh Imam Santoso, serta binaraga melalui Paiman kelas (55 Kg). Ia berharap Kans medali emas datang dari Mona melalui angkat besi dan Paiman dari Binaraga. Namun, khusus cabang binaraga yang merupakan salah satu cabor tidak terukur, ia mengkhawatirkan adanya kepentingan tuan rumah untuk bermain. Karena itu ia berharap tim penilai harus bersikap objektif.

Berbicara mengenai persaingan di Pra PON, atlet dari pulau Jawa dan Kalimantan dinilai masih menjadi unggulan di cabang tersebut, karena diperkuat sejumlah atlet nasional. “ Prestasi kita tidak lagi seperti era 80 an. Terakhir kita dapat perunggu dari angkat berat di ajang nasional tahun 2012, itupun setelah 30 tahun lamanya menunggu. Bahkan angkat besi belum sama sekali. Sedangkan cabang binaraga, terakhir medali perak dan perunggu pada 1996. Tentunya hal ini menjadi beban moral yang sangat tinggi bagi pengurus Pengprov,” tegasnya.
(bambang nl)

Close Ads X
Close Ads X