Marga Huang Indonesia dan Muspika Bersihkan Kota Berastagi

Gotongroyong
Berastagi | Jurnal Asia
Menyambut HUT ke-70 Mar­ga Huang Indonesia yang di­prakarsai putra Berastagi An­sen Huang Sinulingga bersama Mus­pika Kecamatan Berastagi lak­sanakan gotong­royong mas­sal untuk menggalakkan kembali kebersihan di lingku­ngan dan kota wisata, Minggu (9/8).

Gotongroyong massal ter­sebut dipusatkan di Tugu Per­juangan Berastagi yang di­rang­kai dengan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di­i­kuti berbagai organisasi ke­pe­mudaan, BUMN, BUMD, Le­­giun Veteran, HMKI, Dinas Ke­­bersihan, komunitas peduli Si­na­bung, Kepolisian, Danramil dan DPRD Karo.

Setelah selesai menaikkan bendera merah putih di dalam Tugu Perjuangan, selanjutnya peserta gotongroyong massal bergerak dengan menyiram serta membersihkan tugu perjuangan yang dilakukan langsung Ansen Huang Sinulingga, Camat Be­rastagi Mirton Ketaren SSos, Ketua HMKI Prof Paham Ginting.

Selanjutnya tim gotongroyong massal juga membersihkan relif pintu gerbang Berastagi dan mengorek parit yang tersumbat dilakukan TNI, Polri dan pemuda tanpa mengenal lelah demi terwujudnya kebersihan Kota Berastagi sebagai daerah tujuan utama wisatawan.

Ansen Huang Sinulingga da­lam sambutannya mengatakan, walaupun saat ini bencana erupsi Sinabung masih belum berhenti mengeluarkan abu vulkanik, kita harus tetap bersabar dan menjaga kebersihan mengingat kota kita ini adalah kota tujuan wisata yang memiliki banyak objek unggulan yang dapat kita promosikan ke mancanegara.

“Meskipun bencana ini belum selesai, tapi kita harus yakin dan percaya dibalik semua ini pasti ada berkah yang kita terima. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dan kesejukan kota ini,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Be­rastagi Mirton Ketaren SSos ke­pada Jurnal Asia mengatakan gotongroyong yang rutin dila­kukan pihaknya adalah me­nin­daklanjuti program Bupati Karo Terkelin Brahmana SH Tanah Karo harus bersih, asri dan sejuk yang diteruskan pihak Kecamatan Berastagi guna men­dukung program tersebut dan hal ini sudah kita lakukan secara rutin melaksanakan kebersihan baik di jantung kota wisata hingga ke pelosok desa dan lingkungan.

Mirton mengatakan, dalam pelaksanaan gotongroyong se­cara rutin ini dilakukan pada pem­bersihan saluran drainase, parit, lingkungan warga dan menjaga kesejukan udara Be­ras­tagi Simalem ini.

Hal ini harus bersama kita menjaga agar tidak ada ke­ce­lakaan mengingat dibawah Ge­reja GBKP ini yang setiap ha­ri dil­in­­tasi berbagai kendaraan yang mengundang bahaya bagi mas­yarakat, karena pohon bambu ini telah menjalar pan­jang ke bawah yang dapat mengancam nyawa. Untuk itu mari kita berhati-hati saat me_lintasi daerah tersebut.

Padahal jauh hari se­be­lum­nya, pihaknya telah be­ru­lang kali berkoordinasi de­ngan Ba­lai Penanganan Jalan Na­sional Provinsi Sumatera Utara agar se­cepatnya menata dan memper­baiki keadaan ini tetapi ti­dak pernah direspon dan tidak diper­dulikan, karena ini adalah tugas dan tanggungjawab mereka. “Jadi sebelum ada korban pada lintasan tersebut, sebaiknya kita imbau agar para pengemudi di area ini harus extra hati-hati,” ujarnya dengan nada kesal.

“Biarlah perlahan-lahan akan kita benahi dan mari kita bersa­ma be­kerja untuk membenahi kota bumi turang ini agar selalu menjadi tumpuan tujuan wisata di Sumatera Utara,” ujarnya.
Pantauan Jurnal Asia dila­pangan, kondisi kota wisata yang sebelumnya dipenuhi abu vulkanik dan berdebu, se­te­lah Persatuan Marga Huang dan Pihak Muspika melak­sa­na­­kan gotongroyong mas­sal, pemandangan kota kem­b­ali­ indah dan segar serta siap menampung kehadiran wisa­ta­wan dan hadirnya hari HUT Ke­merdekaan RI ke-70.
(herman harahap)

Close Ads X
Close Ads X