Produksi Usaha Kecil Bali Tumbuh 21%

Denpasar | Jurnal Asia
Produksi yang dihasilkan perusahaan industri manufaktur mikro dan kecil atau IMK di Bali pada periode Januari-Juli tumbuh 20,96% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat angka itu melam­paui pertumbuhan nasio­nal pada periode sama yang hanya sebe­sar 4,57%‎. Angka itu juga mengalahkan produksi yang dihasilkan perusahaan industri manufaktur besar dan sedang (IBS) Bali yang tumbuh 7,79%.

Penyumbang pertumbuhan pro­duksi IMK adalah jenis‎ bahan kimia dan barang dari bahan kimia seperti pupuk dan sabun. Selain itu, industri furnitur yang berada di Karangasem dan Gianyar.
Menurut Kepala BPS Bali, Panusunan Siregar, keberhasilan itu tidak terlepas dari program Pemprov Bali dalam memacu dan mendorong kinerja IMK, seperti Jamkrida Bali Mandara.

Program pemberian jaminan kredit kepada usaha layak dan dibiayai perbankan tetapi kesulitan akses perbankan karena ketiadaan agunan. “Permasalahan klasik dan pelik itu sangat mempengaruhi gerak ekonomi kreatif IMK sehingga sulit berkembang. Adanya Jamkrida memba angis segar bagi IMK,” tuturnya, Senin (3/8).

Panusunan menuturkan pertumbuhan IKM sangat tergantung dari kondisi lingkungan bisnis yang dibuat antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat setempat. Dengan lingkungan bisnis yang mendukung, sejumlah produksi IMK asal Bali terbukti tidak pernah sepi pembeli. Seperti terlihat di pasar oleh-oleh, dan kerajinan daerah ini yang diminati wisatawan. (bc)

Close Ads X
Close Ads X