BI : Inflasi Juli Terendah Dalam 4 Tahun

Jakarta | Jurnal Asia
Bank Indonesia menyatakan inflasi lebaran terkendali dan lebih rendah dibandingkan rerata inflasi historis lebaran dalam empat tahun terakhir. Inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Juli 2015 tercatat sebesar 0,93% (mtm), atau secara tahunan sebesar 7,26% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia mengatakan inflasi pada bulan Juli 2015 ini juga lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia. “Hal tersebut ditopang oleh inflasi harga bahan makanan yang bergejolak atau volatile food yang terjaga dan inflasi inti yang rendah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/8).

Tirta menuturkan untuk inflasi inti tercatat sebesar 0,34% (m-t-m) atau 4,86% (y-o-y), cukup rendah dibandingkan pola historisnya. Hal tersebut terjadi terutama terkait dengan ekspektasi inflasi yang terkendali dan kegiatan ekonomi domestik yang melambat.

Inflasi volatile food tercatat sedikit lebih tinggi dari pola historisnya, namun tetap terkendali dengan realisasi sebesar 2,13% (m-t-m) atau 8,97% (y-o-y). “ Tekanan inflasi volatile food terutama disumbang oleh kenaikan harga ikan segar, daging ayam, beras, dan aneka cabai. Di sisi lain, bawang merah menyumbang deflasi yang cukup besar, didorong oleh panen yang sedang ber­langsung di beberapa sentra produksi,” tutur Tirta.

Terjaganya inflasi volatile food, lanjutnya, juga tidak terlepas dari upaya stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Sementara itu, inflasi har­ga barang akibat kebijakan (administered prices) tercatat sebesar 1,67% (mtm) atau 13,53% (yoy). Tekanan inflasi terutama disumbang oleh kenaikan tarif transportasi sesuai dengan pola musiman lebaran. Tirta menegaskan Bank In­donesia terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi, antara lain terkait perkembangan nilai tukar, penyesuaian ad­ministered prices dan dampak El Nino.
(bc)

Close Ads X
Close Ads X